Analis kripto yang satu ini justru melihat adanya potensi crash harga Ethereum. Analisisnya berdasarkan Elliot Wave dengan target penurunan harga hingga 80%.
Browsing: Market
Bayang-bayang resesi dan inflasi kian tampak setelah serentetan kebijakan memberikan stimulus ekonomi diambil oleh Amerika Serikat melalui The Fed. Di kesempatan berbeda, Bitcoin memiliki peluang lebih besar di tengah situasi krisis.
Harga minyak di WTI Amerika Serikat mencapai minus 37,63. Artinya dengan 1 BTC saja, sudah bisa membeli minyak tak terhingga jumlahnya. Anjloknya harga minyak mentah di WTI (West Texas Intermediate) hingga minus ini baru pertama kalinya terjadi.
Jumlah pengguna beserta volume perdagangan bitcoin dan cryptocurrency India meningkat pesat. Lonjakan pengguna dan volume perdagangan itu dipicu kebijakan lockdown di India untuk menghadapi pandemi virus corona covid 19.
Meski ikut terdampak wabah virus corona convid 19, emas tetap menjadi aset safe haven paling ideal. Disisi lain, Bitcoin adalah alternatif aset safe haven yang patut dipertimbangkan. Terutama di tengah situasi yang pelik saat ini.
Berdasarkan indikator di ScalpexIndex, pasar Bitcoin masih dalam kondisi lesu. Beberapa variabel index menunjukkan keragu-raguan.
Tren pencarian untuk Bitcoin meningkat pesat di tengah merebaknya wabah virus corona convid 19. Peningkatan tren pencarian ini tidak hanya melalui Google saja, melainkan juga di mesin pencarian Baidu China.
Kebijakan repo The Fed senilai USD 1 trilyun per hari hingga akhir Maret dinilai Bernie Sanders hanya demi bankir Wall Street ketimbang memberikan jaminan kesehatan untuk warga di tengah wabah virus corona – convid 19.
Masuk di 50 top looser, Pundi X NEM bikinan anak bangsa ini berada di peringkat 39 dengan performa terburuk.
Momentum halving bitcoin yang hanya berselang 66 hari mendatang, masih cukup sulit untuk menembus kembali level USD 10.000. Namun harga bitcoin mulai menunjukkan pergerakan naik perlahan sejak semalam. Ada potensi untuk mencoba di level USD 9.500.