Diumumkan hari ini beberapa jam lalu, pihak OKEx memutuskan untuk menutup layanan penarikan dana. Penangguhan layanan untuk bisa menarik dana di bursa OKEx berlaku hari ini mulai pukul 11 siang waktu setempat.
Berdasarkan pengumuman resmi di halaman situsnya, perihal penangguhan penarikan dana ini terjadi karena ada salah satu pihak OKEx kehilangan akses private key miliknya. Sejauh ini OKEx menyebut sudah bekerjasama dengan pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan.
Sementara itu, salah satu pemegang akses private key yang bersangkutan disebut sudah tidak lagi di OKEx. Oleh sebab itu manajemen merasa penangguhan penarikan dana yang dilakukan sesuai dengan syarat dan layanan yang ada.
Dalam syarat dan layanan yang dimaksud, disebutkan bahwa OKEx bisa mengubah layanan, dan / atau menangguhkan maupun menghentikan layanan setiap saat meski tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Akibat penangguhan penarikan dana tersebut, pihaknya juga menyatakan permintaan maaf. Sekaligus memberikan jaminan bahwa layanan OKEx lainnya masih tetap berjalan normal. Keamanan aset pengguna dinyatakan tidak akan berpengaruh.
Insiden OKEx, langsung mendapat perhatian khusus dari Jameson Lopp, salah satu pengembang Bitcoin.
Dalam ciutan itu, Lopp menekankan kalimat penting dalam pemberitahuan resminya. Terutama penyebab kehilangan salah satu akses private key. “OKEx ada salah satu kesalahan dalam arsitektur manajemen key, dan saat ini gagal. Kami akan melanjutkan penarikan aset digital / mata uang kripto setelah pemegang private key yang bersangkutan dapat mengotorisasi transaksi,” tulisnya.
Insiden kehilangan private key pada sebuah bursa kripto, tentu saja dinilai sebuah hal yang aneh. Meskipun, mungkin latar belakang insiden itu tetap saja memungkinkan terjadi.
Pada hal lainnya, bursa kripto OKEx memang sudah menjadi bursa kripto dengan segudang masalah. Di awal tahun 2020 ini saja, OKEx dan juga Bitfinex sudah menjadi target serangan DDos.
Bahkan di tahun 2019, OKEx juga menjadi salah satu bursa kripto yang memanipulasi volume perdagangannya. Temuan tersebut berdasarkan hasil analisis Bitwise di bulan Mei 2019. Beberapa bursa kripto yang terindikasi melakukan manipulasi volume perdagangan lainnya adalah Huobi, dan juga HitBTC.
Discussion about this post