• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Volume Perdagangan Fiktif, Huobi, Okex, Indodax Juga Termasuk
News

Volume Perdagangan Fiktif, Huobi, Okex, Indodax Juga Termasuk

adiBy adiDecember 4, 2019Updated:August 10, 20213 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
volume-perdagangan-fiktif
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

BitcoinMedia – Volume Perdagangan Fiktif. Dari hasil analisis Bitwise Asset Management sebelumnya, 73 dari total 83 bursa kripto dinyatakan gagal memberikan volume perdagagan kripto yang sebenarnya. Hal ini sama artinya, bahwa 73 bursa kripto tersebut telah memberikan volume perdagangan fiktif.

Hasil analisis Bitwise pada bulan Mei 2019 itu menyebutkan hanya ada 10 bursa kripto saja dengan volume perdagangan non fiktif dari rentang analisis yang dilakukan pada 28 April sampai dengan 5 Mei 2019.

Hasil temuan dari Bitwise tersebut menjadi acuan yang cukup krusial, bagaimana tingkah dan pola bursa-bursa kripto yang ada saat ini. Padahal, dari 83 bursa kripto yang diamati, termasuk pula bursa yang ada di Indonesia, maupun beberapa bursa yang masuk ke Indonesia. Seperti bursa kripto Indodax, Huobi, dan juga Okex.

bursa kripto bitwise
Indikasi manipulasi volume perdagangan kripto dilakukan pada 83 bursa kripto. 73 yang dinyatakan gagal memuat volume sebenarnya termasuk Indodax, Luno, Huobi, OKEx, dan HitBTC serta banyak yang lain. Hanya ada 10 bursa yang lolos dinyatakan memberikan volume perdagangan sebenarnya.

Meski begitu, dari 73 bursa yang gagal memberikan volume perdagangan sebenarnya (baca: fiktif), ada tiga bursa kripto yang paling mudah dianggap melakukan manipulasi volume perdagangannya. Ketiga bursa tersebut adalah HitBTC, Huobi, dan juga OKEx.

manipulasi volume perdagangan
Tiga bursa kripto yang paling mudah diindentifikasi manipulasi volume perdagangan kripto (data: Bitwise 2019)

Dari pada hasil penelitian Bitwise Assett Management pada tiga bursa itu, yang paling mudah diambil review adalah bursa OKEx.

okex
Histogram OKEx dianggap cukup mencurigakan. Ada kenaikan dari 1-6 BTC (data: Bitwise)

Dari grafik histogram itu, bursa Okex paling dianggap mencurigakan. Pasalnya, ada peningkatan volume secara signifikan antara 1-6 BTC. Hal seperti ini dianggap cukup tidak biasa, pasalnya, umumnya volume perdagangan cenderung datar. Peningkatan ini terlihat cukup signifikan jika dibandingkan dengan bursa-bursa lainnya. Dan hal yang sama, juga nampak terjadi di bursa HitBTC dan Huobi yang cenderung dianggap melakukan manipulasi volume perdagangan juga (lihat gambar bawah).

huobi dan hitbtc
Histogram untuk HitBTC dan Huobi menunjukkan hal serupa seperti OKEx (data: Bitwise)

Menurut Bitwise, volume perdagangan fiktif ini dapat dilakukan dalam berbagai macam cara. Beberapa cara yang dimaksud adalah pertama melalui fraudulent printing. Metode ini untuk memanipulasi langsung statistik volume perdagangannya. Bisa jadi, pihak bursa-bursa kripto tersebut memiliki algoritmanya sendiri untuk dapat memanipulasi post volume itu, padahal, tidak ada perdagangan senilai itu benar-benar terjadi.

Metode kedua adalah melalui exchange level wash trading by placing order. Cara ini digunakan melalui membeli dan menjual yang dilakukan sendiri oleh pihak bursa tersebut secara bersamaan maupun afiliasinya. Hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan, dan seolah memberikan riwayat transaksi yang nampak benar-benar terjadi.

Cara ketiga adalah paid third party wash trading. Mirip dengan cara kedua, namun pada langkah yang satu ini cenderung dilakukan melalui pihak ketiga yang terlibat di bursa tersebut. Terakhir adalah melalui trade mining. Cara ketiga ini adalah yang paling banyak digunakan sebagai modus. Pihak bursa bersangkutan, memberikan insentif khusus kepada spekulan menggunakan token khusus bikinan bursa itu sendiri.

Dari sekian banyak indikasi manipulasi volume perdagangan ini, motivasi yang ada dibelakangnya tidak lain ingin menjadi salah satu bursa yang bertengger di jajaran atas. Tidak bisa dipungkiri, kompetisi bursa kripto konvensional ini kian ketat. Belum lagi, sudah nampak masa depan bursa kripto terdesentralisasi telah di depan mata.

Motivasi lain dibelakangnya, tidak lain adalah berupaya untuk bisa menarik biaya listing proyek-proyek ICO. Terutama, bagaimana menggilanya proyek-proyek kripto di sepanjang tahun 2017 silam. Dengan memalak biaya listing proyek-proyek ICO, lalu IEO, bisnis bursa kripto menjadi lahan yang basah.

Bursa Kripto Konvensional cryptocurrency kripto volume perdagangan volume perdagangan fiktif
Previous Article10 Bursa Kripto Ini Dianggap Memiliki Volume Perdagangan Sebenarnya
Next Article DDKoin Kerjasama Dengan IIC, Rencana Buka Diploma Blockchain 2020
adi
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

Adi S, pemerhati Bitcoin dan cryptocurrency. Telah mengikuti dunia bitcoin sejak lama, dan akhirnya memutuskan untuk membuat dokumentasi yang lebih detail tentang penjelasan dunia cryptocurrency di Indonesia.

Related Posts

3 Crypto DeFi Top di Bulan Juni 2023: Solana, Cardano, dan Tradecurve

June 8, 2023By guestpost

Para Ahli Rekomendasikan AiDoge dan Tradecurve Tawarkan ROI Tinggi

June 6, 2023By guestpost

Whale Untung saat Ethereum Capai $1,9k, Tradecurve Naik 25 Persen

June 3, 2023By guestpost

Jadwal Halving Bitcoin (BTC): Huobi dan Collateral Mengalami Tren Naik

June 3, 2023By guestpost

12 Cara Menghasilkan Uang Di Dunia Kripto 2023 Secara Aman

June 1, 2023By guestpost

Aptos, LINK Diprediksi Naik 2%, Collateral Network Meroket 3500%

May 31, 2023By guestpost
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • 3 Crypto DeFi Top di Bulan Juni 2023: Solana, Cardano, dan Tradecurve
  • Para Ahli Rekomendasikan AiDoge dan Tradecurve Tawarkan ROI Tinggi
  • Whale Untung saat Ethereum Capai $1,9k, Tradecurve Naik 25 Persen
  • Jadwal Halving Bitcoin (BTC): Huobi dan Collateral Mengalami Tren Naik
  • 12 Cara Menghasilkan Uang Di Dunia Kripto 2023 Secara Aman
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.