Sejak terpilih sebagai Kepala SEC baru menggantikan Jay Clayton, Gary Gensler sudah dianggap sebagai sosok yang bakal mempertegas regulasi terkait cryptocurrency. Baru-baru ini, Gensler kembali berkomentar bahwa setiap ICO yang telah dilihatnya adalah sekuritas.
Gary Gensler terpilih sebagai pucuk pimpinan SEC baru setelah mendapat suara Senat AS terbanyak dengan total 54 suara berbanding 45 di bulan April lalu. Pernyataan Ketua SEC baru-baru ini dilontarkan pada event Aspen Security Forum, Selasa (3/8/21).
Di event yang digelar di Colorado itu Gensler mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan pendapat Jay Clayton. Jay Clayton berpendapat di tahun 2018, “Setiap ICO yang saya lihat adalah sekuritas”.
Gary yang juga seorang profesor dan pengajar studi Bitcoin dan cryptocurrency serta teknologi blockchain di MIT, cukup yakin bahwa sebagian besar kripto, token, dan ICO telah melanggar undang-undang sekuritas AS.
Sudah sejak lama pula otoritas AS termasuk regulator sekuritasnya berupaya untuk membawa entitas terkait kripto yang melanggar ketentuan ke meja hijau. Termasuk juga terkait dengan penindakan Ripple dengan tuduhan menjual sekuritas tanpa ijin.
Setiap ICO Adalah Sekuritas, Termasuk Ethereum?
Komentar Gensler, sekaligus memberikan tanda tanya besar terhadap status Ethereum selama ini. Pasalnya, Ethereum saat itu adalah sebuah proyek ICO. Ketua SEC kemudian dikejar pendapatnya lebih jauh terkait dengan proyek Ethereum yang digawangi Vitalik Buterin.
Namun Gary hanya menolak memberikan keterangan lebih jauh. Sambil tertawa tipis dirinya mengatakan, ”Silahkan coba, coba untuk yang kesekian kalinya, namun saya tidak akan menjawab dan hanya mengidentifikasi satu token saja,“ terangnya. Lebih jauh Gary juga menyatakan alasan untuk tidak menjawab pertanyaan itu karena dirinya tidak ingin mengecewakan penegakan hukum di SEC yang baru.
Komentarnya tersebut memang secara eksplisit menyiratkan bahwa Gary Gensler memandang bahwa ICO Ethereum saat itu juga termasuk entitas yang melanggar undang-undang sekuritas AS. Ada beberapa acuan mendasar yang sudah terang di depan mata.
ETH jelas tidak akan lolos jika terkait dengan Howey Test, merupakan salah satu instrumen investasi yang dijalankan melalui penjualan token awal atau ICO, dan ekspektasi besar untuk mendulang profit atas proyeknya.
Jika melihat bagaimana pola staking dengan proyeksi ETH 2.0, maka makin benderang margin perbesaran investasi yang dilakukan. Terlebih lagi dibelakangnya ada Ethereum Foundation yang banyak berperan penting, dan beberapa pool mining besar. Jika suatu waktu hal ini terungkit lebih jauh, maka Ethereum bisa jadi Altcoin pelanggar sekuritas AS terbesar dalam sejarah.
Dibalik itu semua, kekhawatiran terbesar Gensler terkait dengan regulasi kripto adalah minimnya perlindungan investor. Baik untuk perdagangan, dan banyak entitas kripto lainnya. Secara personal, sebagai seorang profesor sekaligus pengajar di MIT, dirinya memang cukup pro dengan perkembangan teknologi.
Sementara di sisi lain, Gary juga percaya bahwa dunia kripto dengan segala produk yang melingkupinya masih rentan terhadap manipulasi. Aspek pengguna juga masih lebih banyak memandang sebagai aset yang spekulatif.
CFTC Berupaya Memberikan Klarifikasi
Melalui Brian Quintenz dari CFTC, mengutip pernyataan Ketua SEC Gary Gensler dengan mengatakan bahwa SEC tidak memiliki yurisdiksi atas komoditas murni ataupun juga perdagangannya. Termasuk juga untuk aset kripto.
Meski demikian, Brian sendiri juga berpegang teguh bahwa semua token sekuritas, termasuk token Stablecoin yang didukung aset sekuritas, artinya juga dianggap sebagai sekuritas. Keseluruhannya harus terdaftar resmi dan mematuhi undang-undang yang ada.