Mantan teknisi Google, Patrick Shyu yang kini menjadi Youtuber diduga melakukan Rug Pull pada proyek Million Token. Eks teknisi Google ini membuat Million Token pada bulan Juni 2021. Kemudian dipasarkan melalui Initial Dex Offering (IDO) di Uniswap pada 1 Juli. Kini harga Million Token anjlok dari USD 36,87 menjadi USD 13,9.
Million Token (MM), adalah sebuah token yang dibuat dengan standar token ERC20 di atas jaringan Ethereum. Token MM disebut memiliki cadangan dana dalam bentuk Stablecoin USDC setara dengan USD 1 juta. Saat mulai dijual, token MM dipasarkan dengan harga USD 1 per token.
Hanya dalam waktu tiga hari saja, harga token MM pada tanggal 4 Juli kemudian melesat menjadi USD USD 36,87, atau sekitar Rp. 533 ribu. Token yang baru dibuat ini bahkan naik hingga 3.500%. Namun setelah itu, harga MM langsung turun drastis hingga 58% menjadi USD 15,26 atau kurang lebih Rp. 220 ribu. Di hari ini, harga Million Token masih melemah 13,5% menjadi USD 13,95 (Rp. 201 ribu).
Penurunan harga yang terjadi dalam waktu cukup singkat itu membuat Patrick Shyu dituduh berada dibalik aksi Rug Pull. Aksi jual dalam tempo singkat ini sengaja dilakukan ketika harga menjulang naik, dan memukul harga menjadi menurun drastis. Tentu, alasan dibalik itu tidak lain untuk memperoleh keuntungan besar.
Indikasi Rug Pull proyek Million Token milik eks teknisi Google tersebut disampaikan oleh seseorang dengan nama akun @DCF GOD melalui Twitter. Menurutnya, terpantau dana besar yang telah ditarik melalui Uniswap dari address yang sama dengan pemilik token MM.
Address MM yang dapat dilihat melalui Etherscan itu, adalah address yang sama saat membuat smart contract MM, dan digunakan pula untuk menambah likuiditas di Uniswap 2 dan 3. Sementara, Patrick Shyu yang kini menjadi Youtuber itu mulai gencar mempromosikan konten video tentang MM sejak 1 Juli di channel miliknya, TechLead. Bersamaa ketika proyek MM mulai dipasarkan di Uniswap.
Atas dasar itu, DCF GOD menilai bahwa Patrick Shyu telah menipu komunitas dan para investor MM, lalu dumping dengan menjual besar-besaran saat harga mulai tinggi. Upaya itu tampak disamarkan dengan tidak secara langsung menjual dana likuiditas berupa Stablecoin USDC. Namun yang terpantau adalah memindah likuiditasnya dalam jumlah yang besar.
Padahal, pada saat awal penjualan, pada address yang sama terdapat 1 juta USDC, dan 1 juta token MM. Sementara saat ini, dana di address itu memiliki 3 juta USDC, dan hanya sekitar 113 ribu token MM. Dari selisih itu, DCF GOD menganggap Patrick telah menjual token MM dalam jumlah besar-besaran, hingga kemudian diakumulasikan dalam bentuk tambahan 2 juta USDC.
Namun Youtuber Patrick Shyu membantah tuduhan itu. Postingan terkait MM dianggapnya sebagai FUD belaka. Alasannya, dirinya menyebut hal itu sama seperti cara kerja likuiditas di Uniswap 3. Pada komentarnya, Patrick mengutip tautan penjelasan terkait Uniswap 3.
Meski demikian, fakta yang ada tidak merubah pandangan bahwa proyek MM menjadi skema mengeruk keuntungan dalam waktu singkat. Dilanjutkan dengan aksi jual besar-besaran kemudian, sehingga membuat para investor merasa telah menderita kerugian.
Patrick Shyu, Mantan Teknisi Google Beralih Menjadi Youtuber
Patrick Shyu adalah seorang pengembang yang banyak makan pengalaman. Dirinya pernah menjadi teknisi di Google, hingga Facebook. Di sekitar awal tahun 2019, dirinya kemudian memutuskan untuk banting setir menjadi seorang Youtuber. Lalu memutuskan membuat channel Youtuber bernama TechLead.
Berbagai pengalaman yang ada telah membuat Shyu menjadi seorang jutawan. Sementara channel TechLead yang dibuatnya, awalnya dibikin sebagai sebuah konten berisi produk-produk pendidikan terkait teknologi dan piranti lunak. Konten-konten di channel TechLead sempat dijual dengan harga 90 dolar AS.
Konten pendidikan yang dikelola itu bermitra dengan salah seorang Youtuber lain, Jomatech. Nampaknya, upaya itu jauh dengan harapan. Pasalnya, konten yang dihasilkan banyak dirasa jauh dengan nilai sebesar USD 90.
Sementara sebagian besar konten yang ada, Shyu mencoba menggabungkan dengan ulasan produk, dan tautan berisi afiliasinya. Metode yang dibikin itu sempat dinilai sebagai ‘penyegaran’ baru untuk para pengembang lain.
Namun makin lama channel TechLead mulai tampak telah kehabisan ide dan konten-konten orisinil. Sebaliknya, TechLead banyak beralih membahas tentang mata uang, cryptocurrency. Dirinya lalu berubah menjadi seorang influencer kripto. Membahas bagaimana cara menghasilkan uang, dan menjadi jutawan.
Channel TechLead ini sudah memiliki pelanggan sebesar 1,1 juta. Tampaknya, jutaan pengikut di Youtube itu menjadi jalan baru bagi Patric Shyu untuk memperbesar dan mengeruk keuntungan di proyek Million Token (MM).
Walaupun benar tidaknya indikasi Rug Pull di proyek MM tersebut dan dirinya sendiri telah membantah, cukup sulit untuk tidak mengatakan identik dengan upaya Rug Pull. Lantas bagaimana nasib para investor Million Token sekarang?