Adopsi Teknologi Blockchain Sudah Meluas
Dari hasil survey PwC tahun 2018 ini, 84 persen para eksekutif sedang terlibat aktif dalam pengembangan dan adopsi teknologi blockchain. PwC mensurvei 600 eksekutif dari 15 wilayah, serta menggali pendapat tentang adopsi teknologi blockchain.
Di dalam laporan hasil survey PwC tersebut, disebut bahwa 25 persen Implementasi dan adopsi teknologi blockchain itu sudah berjalan dan berhasil dilakukan. Dari hasil survey itu bisa dikatakan bahwa adopsi blockchain telah cukup meluas.
Jumlah tertinggi implementasi teknologi blockchain dilakukan untuk segmen industri dan layanan keuangan. Meski demikian, hampir separuh responden segmentasi besar tersebut sebagai sektor utama jangka pendek saja. Sebagian besar responden memperkirakan jangka waktu selama tiga hingga lima tahun.
Baca Juga: ICBC Mulai Adopsi Teknologi Blockchain
Beberapa sektor yang cukup optimis seperti sektor energi dan utilitas yang mencapai jumlah 14%. Sedangkan sektor layanan kesehatan 14% dan industri manufaktur sebesar 12%. Pemanfaatan teknologi blockchain dianggap cukup banyak berpotensi dalam mentransformasi model bisnis saat ini. Mulai dari peran, hingga keseluruhan prosesnya.
Steve Davies dari pihak PwC mengatakan, “Pebisnis tidak ingin ketinggalan untuk mengimplementasikan teknologi blockchain, bahkan ketika pada awal tahap pengembangannya ada kekhawatiran terkait dengan ketidakpastian regulasi,” terangnya.
Ketidakpastian Regulasi Menghambat Pengembangan Blockchain
Meskipun tingkat adopsi blockchain telah meluas, namun tetap menyisakan kekhawatiran. Kekhawatiran tersebut utamanya terkait dengan masalah ketidakpastian regulasi yang dianggap sebagian besar responden sebagai penghambat.
Sebagian besar lagi, ada juga kekhawatiran karena ketidakmampuan dua blockchain secara terpisah untuk berintergerasi. Selain itu masalah hak kekayaan intelektual, masalah skalabilitas blockchain, serta tentang audit dan kepatuhan hukum lainnya.
China Bersaing Dengan AS
PwC dalam laporannya juga menerangkan bahwa sejauh ini AS masih banyak memimpin dalam hal perkembangan blockchain. Meski demikian, perkembangan dan adopsi teknologi blockchain di Cina juga cukup pesat. Cina dianggap cukup punya kesempatan besar untuk menyalip AS.
Telah cukup banyak konglomerat pemilik perusahaan besar Cina yang juga telah mengeksplorasi teknologi blockchain. Tidak hanya eksplorasi tapi perusahaan-perusahaan besar Cina itu juga mengajukan paten lebih banyak di tahun 2017.