Search Results: Lightning Network (93)

Schnorr Signature ditemukan oleh seorang kriptograper dan matematikawan asal Jerman bermana Claus-Peter Schnorr. Berbeda dengan ECDSA yang digunakan Bitcoin saat ini, Schnorr Signature adalah salah satu bentuk lain dari versi Digital Signature. Schnorr Signature ini diproyeksikan cukup cocok untuk diterapkan di dalam Bitcoin.

Atomic Swap digadang-gadang bakal menjadi dasar pijakan penting mewujudkan bursa kripto P2P. Penerapan Atomic Chain, sudah pernah dilakukan dan berhasil dengan mulus pada bulan September 2017 lalu. Saat itu Atomic Chain ini sudah berhasil mulus dilakukan antara Litecoin dan Decret. Transakti tersebut menjadi transaksi Atomic Chain pertama yang berhasil dilakukan secara on-chain.

Salah satu bursa kripto tertua di Korea, Korbit, mulai memperdagangkan Litecoin (LTC) di bursa mereka. Tidak hanya itu, beberapa bulan terakhir Litecoin juga terkesan makin meluas segmentasi pasarnya.

Pada Diskusi panel Deconomy 2018 3-4 April lalu, Vitalik Buterin bertanya, “Mengapa ‘penipu’ Craig Wright itu diperbolehkan untuk berbicara di konferensi,” tanya Vitalik. Video yang mempertayangkan perdebatan antara Vitalik dan Craig itupun telah tersebar luas di youtube maupun sosial media lain.

Segwit Bitcoin berhasil diimplementasikan dan telah berjalan secara aktif di jaringan bitcoin sejak bulan Agustus 2017 lalu. Implementasi Segwit itu juga mendapat respon yang positif dan meningkat pesat. Transaksi bitcoin yang dilakukan dengan Segwit menjadi lebih berukuran kecil, sehingga menekan biaya menjadi lebih murah.

Salah satu penyebab banyaknya stigma negatif masyarakat tentang Bitcoin dan kripto selama ini, adalah karena banyak dikaitkan dengan program-program investasi yang tidak jelas. Di Indonesia, dengan karakter masyarakatnya sebagai salah satu negara berkembang, menjadi bibit subur maraknya penawaran-penawaran yang lebih banyak bersifat skema piramida.

Meski menganggap bitcoin bubble, Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan menilai langkah pelarangan peredaran bitcoin atau ethereum bukanlah solusi tepat. Menurutnya, Bank Indonesia lebih baik menerbitkan uang digital resmi dan mampu diawasi oleh bank sentral.