Mantan sekretaris jenderal SEC Thailand – Komisi Bursa dan Sekuritas, Tipsuda Thavaramara dikenal karena ketertarikannya dengan teknogi, termasuk juga blockchain. Sempat memberikan komentar di Bangkok Post (20/7/19), bahwa dia sudah mendengar tentang cryptocurrency sejak tahun 2013-2014.
“Saya sudah mendengar tentang cryptocurrency sejak tahun 2013 atau 2014. Namun saat itu saya tidak terlalu tertarik. Karena menurut saya konsepnya tidak nyata, jenis aset itu tidak didukung oleh apapun.”.
Tipsuda Thavaramara
Kenyataan tersebut pada akhirnya berubah. Tipsuda Thavaramara mulai cukup tertarik berawal dari putranya sendiri. Malalui anaknya, Tipsuda direkomendasikan untuk membaca buku berjudul “The Age of Cryptocurrency and Blockchain Revolution”.
Buku tersebut adalah buku yang ditulis oleh Paul Vigna di sekitar tahun 2016. Di tahun yang sama, memang sudah begitu banyak buku yang menulis tentang bitcoin maupun teknologi yang ada di belakangnya.
Hingga sampai saat ini, Tipsuda masih tetap mengamati perkembangan fintech. Berdasarkan pengamatannya, di Thailand sendiri dunia fintech sudah banyak menguasai sejak tahun 2015 silam. Atas dasar itu Tipsuda cukup yakin bahwa sekuritas yang masih bersifat konvensional akan segera berubah.
Mantan SEC Thailand ini cukup yakin dengan fitur-fitur berbasis token blockchain akan segera diadopsi dimasa mendatang. Alasannya tidak lain karena seiring berjalannya waktu aset-aset tradisional juga akan mulai bergeser ke dunia digital.
Terkait pandangannya untuk SEC Thailand, Tipsuda memandang otoritas itu mungkin akan membutuhkan waktu lebih agar bisa mengejar ketertinggalan. “Dunia berubah, jangan takut. Coba untuk memahami, berani menghadapi dan menerima bahwa SEC mungkin tidak selalu benar sepanjang waktu,” jelasnya.
Dari peran Tipsuda Thavaramara inilah akhirnya badan legislatif Thailand berhasil mengamandemen Undang-undang Sekuritas pada 8 Februari 2019 lalu. Hasilnya token berbasis blockchain dengan tipikal security token (STO) telah sah di Thailand. Beberapa proyeksi pembangunan teknologi berbasis blockchain juga mulai dicanangkan.
Seperti untuk penggunaan pemilihan umum nasional dan banyak hal lain. Tidak itu saja, bahkan Menteri Keuangan Thailand juga memberikan lisensi untuk 4 perusahaan aset digital.
Capaian yang diupayakan Tipsuda tersebut atas inisiatif setelah melihat bagaimana sistem moneter yang pergerakannya dimulai dari standar emas ke mata uang bebas. Berubah kemudian adalah ke teknologi digital.