Pekan ini ada dua momentum halving untuk kloningan bitcoin, yakni halving bitcoin cash (BCH) dan juga halving bitcoin SV (BSV). Sementara halving bitcoin cash (BCH) diperkirakan pada malam hari nanti atau sekitar 10 jam mendatang berdasarkan data dari blockchair. Sedangkan halving BSV baru akan terjadi dua hari mendatang.
Halving di kedua varian kloningan bitcoin ini, tentu saja akan cukup berbeda dengan momentum halving Bitcoin. Namun lantaran berasal dari cabang jaringan yang sama, tentu saja akan mengacu mekanisme halving yang sama.
Pada halving BCH nantinya, block reward yang sebelumnya sebesar 12,5 BCH akan dikurangi separuh menjadi 6,25 BCH saja. Hal yang sama juga berlaku untuk halving BSV. Pengurangan separuh block reward sebelumnya 12,5 BSV akan menjadi 6,25 BSV.
Periode halving untuk BCH dan BSV ini adalah yang pertama kalinya semenjak kedua varian kloningan bitcoin tersebut memisahkan diri dari jaringan utama Bitcoin. Sementara bitcoin, mekanisme halving yang diperkirakan pada bulan Mei mendatang adalah periode yang ke 4.
Mekanisme halving yang terjadi di kloningan Bitcoin seperti BCH dan BSV, ataupun di varian Altcoin lainnya tidak akan memberikan dampak apapun pada Bitcoin. Namun perlu di ketahui bahwa di varian BCH dan BSV konsensus mining juga sama menggunakan algoritma SHA 256.
Hal tersebut berarti bahwa perangkat pertambangan Bitcoin, bisa dipergunakan untuk menambang BCH dan BSV. Begitupun juga sebaliknya bahwa perangkat ASIC miner BCH dan BSV, bisa dipergunakan untuk menambang Bitcoin.
Apa Dampak Halving BCH dan BSV?
Berkaitan dengan momentum halving dua varian kloningan bitcoin ini, sudah memunculkan banyak pertanyaan. Terutama pada sisi dampak baik secara internal untuk BCH dan BSV sendiri, ataupun potensi dampak terhadap Bitcoin.
Paling krusial untuk diketahui adalah bahwa distribusi hashrate jaringan bitcoin dengan algoritma yang sama, SHA 256, masih cukup dominan. Kapasitas hashrate jaringan bitcoin saat ini mencapai 113 exahash.
Sementara untuk hashrate jaringan BCH hanya berkisar 3,6 Exahash. Sedangkan hashrate BSV hanya sebesar 2,4 Exahash saja. Dalam hal ini, maka potensi yang terbesar adalah adanya perpindahan penambang dari BCH maupun BSV ke penambangan Bitcoin.
Penambang BCH Dan BSV Akan Beralih
Kemungkinan besar yang terjadi terkait momentum halving BCH dan BSV adalah perpindahan pertambangan dari BCH dan BSV ke jaringan Bitcoin. Dengan harga di kedua varian kloningan BCH dan BSV, terpaut cukup jauh dengan harga Bitcoin sampai saat ini.
Kondisi itu jelas menjadi pemicu utama penambang BCH dan BSV hingga memutuskan untuk berpindah menambang Bitcoin. Alasannya jelas, karena ketimbang menambang BCH dan BSV, akan jauh lebih menguntungkan untuk menambang Bitcoin.
Jika tidak, penambang BCH dan BSV jelas akan menderita kerugian lebih besar. Dengan harga BCH dan BSV saat ini, tentu saja akan tidak mencukupi untuk menutup seluruh biaya operasional pertambangannya.
Sementara untuk jaringan Bitcoin, akibat perpindahan daya komputasi tersebut juga memberikan dampak. Meski demikian potensi dampaknya juga tidak signifikan. Jika dikalkulasikan antara perbandingan total distribusi hashrate kedua jaringan BCH dan BSV yang berpindah, hanya ada penambahan sekitar 5% saja dibandingkan total distribusi hashrate bitcoin.
Jika dibuat menjadi analogy serangan dari peralihan pertambangan itu, maka potensi serangan itu juga cukup kecil. Masalah yang nyata akan dihadapi justru pada jaringan BCH dan BSV itu sendiri. Pasalnya, penambang adalah faktor yang paling fundamental dalam dunia kripto.
Perbandingan Probabilitas Keuntungan Pertambangan
Mathew D’Souza membuat perbandingan probabilitas pertambangan antara Bitcoin, BCH, dan BSV dalam cuitan akun pribadinya hari ini. Menurutnya, probabilitas pertambangan BCH dan BSV masih tidak terpaut berbeda jauh dibandingkan bitcoin.
Perbandingan Mathew tersebut berdasarkan total kapasitas hashrate di jaringan BTC, BCH, dan juga BSV. Dalam postingan Mathew tersebut, artinya adalah probabilitas keuntungan penambang dibandingkan dengan total probabilitas di keseluruhan jaringan masing-masing.
Semakin besar kapasitas hashrate jaringan, maka probabilitas keuntungan menambangnya juga makin sedikit. Begitupun juga sebaliknya. Namun yang perlu ditambahkan dalam acuan tersebut adalah masih belum memperhatikan sisi biaya operasionalnya.
Pada ciutan selanjutnya, Mathew juga memberikan penjelasan bahwa kemungkinan besarnya ada potensi peralihan pertambangan dari BCH & BSV ke Bitcoin. Perbandingan keuntungan bersih jelas menjadi alasan yang paling dominan.
Menurut Mathew, akibat peralihan daya komputasi tersebut, kemungkinan lonjakan tingkat kesulitan pertambangan Bitcoin juga mungkin hanya sebesar 1% – 2,5%. Semantara itu Mathew juga menggaris bawahi bahwa momentum halving pada kloningan bitcoin seperti BCH dan BSV maupun halving Litecoin sebelumnya, tidak akan berlaku sama seperti di halving bitcoin.
Pada halving Litecoin di bulan Agustus 2019 lalu misalnya, justru yang ada harga Litecoin lebih rendah dibandingkan dua bulan sebelumnya. Sedangkan Bitcoin sudah memiliki ekosistem yang paling kuat. Bitcoin memiliki fundamental yang kokoh sehingga sentiment pasar mampu memberikan stimulus permintaan pasar yang besar. Hal ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan varian kloningan bitcoin maupun altcoin lain.
Potensi Bencana Terhadap BCH dan BSV
Seperti yang disinggung sebelumnya, potensi yang negatif dari halving BCH nanti malam maupun BSV dua hari mendatang adalah justru akan berdampak pada jaringan BCH dan BSV sendiri. Hal itu lantaran aka ada lonjakan perpindahan penambang besar-besaran ke jaringan Bitcoin.
Dampak itu akan membuat ekosistem pertambangan BCH dan BSV dalam posisi yang cukup sulit. Lebih spesifik pada konsensus pertambangan di BCH dan BSV, ekosistemnya harus bisa mencegah terjadinya penurunan hashrate besar-besaran yang terjadi.
Upaya yang paling memungkinkan untuk menghindar dari bencana itu hanyalah berupaya untuk mengubah algoritma pertambahan tingkat kesulitan dalam ekosistem pertambangan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkat produksi block menjadi lebih cepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Saifedean Ammous dalam cuitannya di Twitter. Kondisi nyata yang harus diselesaikan untuk menghindari dampak terburuk adalah melalui perubahan mekanisme pertambahan tingkat kesulitan pertambangan.
Jika produksi block menjadi lebih cepat, maka artinya probabilitas perolehan keuntungan penambang juga makin besar. Namun, hal ini tentu saja akan memberikan dampak buruk yang menumpuk di masa mendatang. Artinya ekonomi di kedua jaringan BCH dan BSV sudah berubah. Implikasinya juga akan berdampak besar di kemudian hari. Terlebih, momentum halving ini adalah momentum halving pertama.
Namun jika opsi tersebut tidak dilakukan, justru potensi celah keamanan yang muncul jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Ketika banyak penambang BCH dan BSV yang berpindah ke Bitcoin, maka jaringan BCH dan BSV sendiri akan cukup rentan terjadi 51% attack.
(gambar: oleh Syaibatul Hamdi via Pixabay)