Senat Amerika Serikat resmi mengangkat Gary Gensler sebagai pucuk pimpinan SEC (United States Securities and Exchange Commission) pada hari Rabu sore waktu setempat. Gary Gensler menang dalam pemungutan suara yang diambil Senat AS dengan jumlah suara 53 banding 45.
Pemungutan suara untuk memilih pimpinan baru SEC ini terlambat kurang lebih selama sebulan dari jadwal. Konfirmasi jumlah suara akhirnya datang ketika Komite Perbankan di Senat memberikan suara sekaligus berniat memajukan pencalonan Gensler.
Masa jabatan Gensler hanya berlaku selama dua masa jabatan, dan berakhir pada tanggal 5 Juni 2026 menggantikan Jay Clayton. Ketika masa jabatan itu berakhir, selanjutnya akan dilakukan pemungutan suara kembali untuk masa jabatan yang ke dua kalinya.
Apa pengaruhnya Gary Gensler terpilih menjadi Pemimpin SEC terhadap Bitcoin dan cryptocurrency?
Gary Gensler berasal dari Baltimore. Lulusan Wharton School of Business di Universitas Pennsylvania. Pernah bergabung di Goldman Sachs, dan akhirnya masuk di lembaga sector publik di masa Presiden Bill Clinton di tahun 1997. Berlanjut kemudian menjadi ketua CFTC tahun 2009 sampai tahun 2014 selama pemerintahan mantan Presiden Obama.
Saat mengepalai CFTC, Gary juga mendapat pujian dari mantan Menteri Keuangan Jacob Lew. Gary dinilai sebagai salah satu ekonom reformis terkemuka ketika krisis keuangan melanda di tahun 2008 silam.
Tidak hanya pengalaman sebagai bankir, Gary Gensler juga salah seorang profesor yang secara khusus mengamati perkembangan bitcoin dan cryptocurrency serta teknologi blockchain di MIT Sloan School of Management.
Dalam hal ini, agenda kerja SEC jelas bakal cukup disibukkan dan kecil untuk menyinggung dunia cryptocurrency. Namun dengan latar belakangnya tersebut, ada poin utama yang masih jelas menjadi catatan yang belum dilakukan. Yakni menyoal kejelasan peraturan dunia cryptocurrency.
Dikutip dari Bloomberg hari ini, 15/4/21, Komisaris SEC Hester Peirce menyatakan bahwa dirinya mungkin akan cukup sibuk dengan agenda kerjanya, namun mungkin tetap bersimpati pada kejelasan peraturan.
Terang saja, sudah cukup lama SEC berupaya untuk menerbitkan peraturan yang jelas terkait dengan mata uang digital sebagai sekuritas. Pada akhir Desember 2018, Pemimpin SEC lama Jay Clayton juga sudah mengatur lebih rinci aturan penyelenggaraan ICO sebagai salah satu sekuritas. Di tahun yang sama, CFTC dan SEC berupaya untuk merinci aturan untuk dapat meminimalisir manipulasi harga di bursar cryptocurrency.
Sejak awal dimasa Jay Clayton, memang cukup antusias untuk meningkatkan transparansi guna mengurangi resiko di pasar. Tampaknya, langkah ini kemudian berusaha untuk dihambat. Kabarnya, mantan Presiden Donald Trum berupaya dengan menyadap Jay Clayton guna membatalkan peraturan keuangan yang dianggap menghambat investasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
Gary Gensler tampak masih dalam jalan yang senada dengan Jay Clayton. Gensler sendiri berjanji untuk terus meningkatkan transparansi pasar. Satu hal yang cukup banyak dikenal publik tentang Gensler bahwa dirinya dianggap punya nyali dalam memerangi pelaku jahat.
Ketua Perbankan di Senar AS, Sherrod Brown sehari sebelum pemungutan suara sempat memberikan komentar, “Dalam hal penegakan hokum, Tuan Gensler sudah menunjukkan bahwa dirinya punya keberanian melawan aktor jahat, tidak peduli seberapa besar, seberapa kuat mereka, dan dia akan meminta pertanggungjawaban mereka,” tegasnya.
Pada dunia cryptocurrency sendiri, sudah cukup banyak agensi pemerintah di AS termasuk SEC mengamati dengan seksama berbagai varian cryptocurrency yang ada. Kecuali Bitcoin, karena sudah dinilai penuh sebagai asset decentralized, non sekuritas.
Sebut saja bagaimana pihak agensi di AS sudah sejak lama berupaya untuk melakukan penyelidikan terhadap Ripple (XRP), Bitmex, dan lain-lain. Perusahaan di balik Ripple ini sudah lama diduga melakukan penjualan sekuritas tanpa ijin. Menjadi salah seorang reformis, Gary sendiri pernah berkomentar, “Ketika kita gagal membasmi kesalahan, atau beradaptasi dengan teknologi baru, atau untuk benar-benar memahami instrumen keuangan baru, hal itu bisa saja menjadi cukup salah,” terangnya.