• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Fenomena Social Climber Berkedok Bitcoin Maximalist Di Indonesia
editorial

Fenomena Social Climber Berkedok Bitcoin Maximalist Di Indonesia

Redaksi BitcoinmediaBy Redaksi BitcoinmediaJanuary 7, 2020Updated:August 10, 20214 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
bitcoin maximalist di Indonesia
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

BitcoinMedia. Anda mungkin kerap mendengar atau membaca istilah tentang “Bitcoin Maximalist”. Sebutan yang bak sebuah pangkat mentereng ini pun, tak lepas menjadi sebuah jalan untuk mencari keuntungan jika berkaca di Indonesia.

Bitcoin Maximalist adalah sebutan untuk orang-orang yang cukup percaya bahwa Bitcoin adalah satu-satunya mata uang digital berbasis kripto yang tidak akan tergoyahkan. Bitcoin dipandang sebagai mata uang masa depan, paling dipercaya oleh penggunanya.

Sementara jika melihat varian Altcoin dan Token dewasa ini, dipandang hanyalah sebagai varian yang cukup dipertanyakan kejelasannya. Baik dari sisi teknis teknologi yang digunakan, ideologis, dan mengaburkan sisi karakter desentralisasi cryptocurrency.

Istilah Bitcoin Maximalist sendiri muncul dari pengguna Bitcoin di luar negeri. Istilah ini muncul ketika mulai banyak varian Altcoin yang membludak. Sebutan Bitcoin Maximalist mulai kian banyak diperbincangkan ketika proyek-proyek Tokenisasi dari platform Ethereum bermunculan.

Sekian banyak proyek-proyek kripto dan token baru itu hampir sebagian besarnya memang tidak memberikan sumbangsih teknologi apa-apa. Namun, tentu banyak pula varian altcoin yang muncul dan menjadi poin penting dalam sejarah perkembangan cryptocurrency di dunia. Sayangnya sebagian besar proyek-proyek itu memang hanya didasari untuk mengeruk keuntungan saja. Nampaknya, hal inilah yang mungkin membuat kalangan pendukung fanatik Bitcoin mulai gerah.

Era mata uang digital berbasis cryptografi menjadi cukup berbeda ketika Bitcoin mulai muncul. Jika dibandingkan dengan sekian proyek sistem pembayaran tunai elektronik sebelumnya, Bitcoin memang berhasil mengimplementasikan karakter terdesentralisasi itu.

Sisi desentralisasi Bitcoin, menjadi gerbang bagaimana sebuah sistem pembayaran tunai elektronik bisa cukup diandalkan. Mampu dan sudah teruji dengan sahih. Karakter ini jelas menjadi cukup sulit diikuti oleh varian selain Bitcoin (baca: Altcoin dan Token).

Yang menjadi pembeda mutlaknya, jika Bitcoin Maximalist di luar negeri, kebanyakan memang sudah banyak memahami lebih jauh dunia Bitcoin, cabang ilmu kriptografi, sampai hal-hal teknis lebih mendalam. Kenyataan ini cukup berbeda jika bicara soal Indonesia.

Bitcoin Maximalist Di Indonesia Jadi Social Climber

Di negeri ini, sebutan Bitcoin Maximalist, lebih banyak digunakan untuk mencari keuntungan. Sungguh luar biasa memang. Sementara, hampir sebagian besarnya bahkan tidak banyak memahami secara lebih terperinci terkait dengan Bitcoin dan Cryptocurrency sampai di tataran teknis.

Sebaliknya, sebutan gagah perkasa itu banyak dijadikan sebuah tameng. Jika boleh meminjam istilah “social climber”, maka pangkat mentereng itulah yang dipergunakan sebagai tamengnya untuk mencari keuntungan.

Alih-alih menjadi sosok pakar cryptocurrency, yang ada justru membuat penafsiran yang cukup jauh dari kenyataan. Hampir sebagian besarnya, kedok dibalik Bitcoin Maximalist di Indonesia pada akhirnya muncul di berbagai event-event berbalut “Blockchainer” sentris. Sementara, yang diperbincangkan di sebagian besar event-event tersebut hampir seluruhnya membicarakan tentang hype teknologi blockchain. Namun sayangnya, hal itupun tidak pernah sampai pada sisi yang paling fundamental.

Mereka ini, bahkan dibayar hingga puluhan juta sekali tampil di acara-acara itu. Padahal, jika melihat gejolak yang ada, hampir sebagian besar dari event-event tersebut memang tidak memiliki konten yang cukup berkualitas. Bahkan di berbagai forum maupun grup-grup telegram, hampir tidak pernah menyinggung pembicaraan terkait sisi teknologi sampai hal-hal yang teknis. Fakta itu jelas sungguh ironis untuk kalangan yang mengklaim dirinya sebagai Bitcoin Maximalist.

Fenomena social climber berkedok Bitcoin Maximalist pada dasarnya terjadi tidak hanya di Indonesia. Di banyak negara lain memang sudah kerap banyak bermunculan. Istilah yang banyak digunakan di komunitas Bitcoin luar negeri menyebutnya sebagai “Con Artist”. Hampir sebagian besarnya, memang berupaya untuk bisa mengeruk keuntungan dibalik kata sandang pakar cryptocurrency.

Hanya saja, yang cukup begitu menggelikan lantaran di Indonesia, begitu minim diskusi dan pembicaraan yang jauh lebih berbobot. Sebagian besar dialektika Bitcoin dan Cryptocurrency di Indonesia lebih banyak bicara soal harga kripto dan keuntungan, trader.

Bahkan, sebagian besar social climber berkedok Bitcoin Maximalist memang adalah seorang spekulan semata. Jika anda tertarik untuk ikutan menjadi social climber berkedok bitcoin Maximalist, di Indonesia begitu mudah untuk dilakukan.

Pertama, anda hanya cukup memasang profil mentereng di akun-akun sosial media anda, dengan gambar dan logo Bitcoin, banyak menyebut dan mengumbar istilah “Shitcoin” di mana-mana. Lalu mempopulerkan kata “Blockchain” dengan penuh gegap gempita. Selesai, kalau di Indonesia, hanya dengan hal-hal itu anda sudah layak menyandang sebutan Bitcoin Maximalist.

bitcoin maximalist Indonesia
Previous ArticleKontroversi Portal Nakamoto Dot Com, Anggap Memecah Komunitas
Next Article Nantikan Airdrop DDKoin Lanjutan Di Bulan Januari Ini
Redaksi Bitcoinmedia
  • Website

Related Posts

Trade Expo Indonesia 2022, Pegiat Blockchain Dan Kripto, Ikut Ambil Bagian

September 23, 2022By guestpost

Indonesia Jadi Pilihan Supply Energi Listrik Mining Pool Bitmain

June 29, 2021By Fara Yuniar

Kementerian Perdagangan Indonesia: Perdagangan Aset Kripto Tembus 1,7 Trilyun Rupiah Per Hari

June 3, 2021By Fara Yuniar

Nikmati Perdagangan Kripto Satu Atap di BitWell Tanpa Takut Adanya Likuidasi Paksa

May 19, 2021By guestpost

Pasar Saham Indonesia Mewek Karena Rontok, Bitcoin Tetap Santai

May 19, 2021By Fara Yuniar

Konsumsi Listrik Bitcoin, Sebagai Narasi Bitcoin Tidak Ramah Lingkungan

May 15, 2021By Redaksi Bitcoinmedia
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Raja Kripto Gadungan, Berujung Diculik Dan Disiksa
  • Negara G7 Upayakan Bikin Regulasi Kripto Global
  • Sudah Coba Stack Duo? Wallet Bitcoin – Monero Bagi Pecinta Privacy Coin
  • Plebbin, Marketplace Khusus Bitcoiner
  • Yuk, Bikin Alat Asic Mining Mini Sendiri
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.