Masih muda, Maksim Boiko rapper asal Rusia ditanggap agen FBI dengan tuduhan terlibat dalam aksi pencucian uang melalui jaringan kejahatan cyber transnasional. Pria berusia 29 tahun tersebut ditangkap FBI pada tanggal 28 Maret lalu di Miami.
Dari berkas perkara yang dipublikasikan pada 29 Maret menyebutkan bahwa Boiko terlibat dengan jaringan kejahatan cyber transnasional bernama QQAAZZ. Komplotan ini kabarnya juga telah banyak melibatkan berbagai anggota di beberapa Negara seperti Georgia, Bulgaria, dan Latvia.
Modus yang digunakan oleh jaringan tersebut kerap menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin untuk mencuci uang hasil aksinya. Kompotan tersebut juga disebut telah banyak mengambil uang dari rekening bank pribadi maupun perusahaan besar. Seperti JP Morgan Chase maupun PNC Bank, seperti yang dikutip dari Cyberscoop (30/3/2020).
Untuk aksi itu, komplotan yang sama seringkali menggunakan malware dengan nama email pengguna untuk mendapat kata sandi target. Nama-nama samara yang banyak digunakan komplotan ini bermacam-macam. Seperti “richrich”, “salazar001”, maupun “donaltrump55”. Sedangkan Boiko sendiri kerap menggunakan nama samara “Gangass” di dalam aksinya.
Pihak FBI juga menyatakan bahwa dari data akun milik Boiko, sudah menerima dana sebesar USD 387.964. Namun Boiko juga sudah menarik dana sekitar 136 BTC. Total nilai itu kurang lebih sekitar USD 865.746 atau sekitar Rp. 12,8 milyar di kurs rupiah saat ini.
FBI mengungkap bahwa Boiko menggunakan alamat email plinofficial@me.com untuk registrasi di bursa kripto BTC-E. Bursa kripto ini adalah bursa kripto yang sudah ditutup oleh Departemen Kehakiman AS pada tahun 2017 silam. Lalu belakangan sempat beredar kabar bahwa kurang lebih sekitar milyaran dolar dalam bentuk Bitcoin raib dari BTC-E. Banyak dugaan bahwa dana yang hilang itu sudah beralih ke agensi inteligen FSB (Federal Security Service)Rusia.
Sementara Boiko sendiri juga menggunakan nama plinofficial yang sama pada akun Instagram miliknya. Banyak bukti berserakan dari posting akun Instagram tersebut. Bukti-bukti posting Instagram Boiko itu juga dilampirkan dalam berkas perkara.
Selain menggunakan nama samaran “Gangass”, Boiko juga kerap menggunakan aplikasi perpesanan Jabber. Aplikasi open source ini cukup aman digunakan dengan pola perpesanan yang terenkripsi. Lalu menggunakan ‘exploit.im’.
Exploit.im ini adalah sama seperti sebuah server xmpp yang dijalankan di dalam forum Exploit.in. Forum di Exploit.in sendiri merupakan sebuah forum cybercrime cukup terkenal di Rusia dan sudah lama berdiri. Forum tersebut adalah forum yang cukup ketat, dengan seleksi yang semi ekslusif.