• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » DeFi Jebol Lagi, Giliran dForce Ludes
News

DeFi Jebol Lagi, Giliran dForce Ludes

Fara YuniarBy Fara YuniarApril 19, 2020Updated:August 10, 20212 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
DeFi Jebol Lagi, Giliran dForce Ludes
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Kini giliran DeFi dForce yang menjadi korban serangan yang diperkirakan terjadi Sabtu kemarin (18/4). Akibatnya, dana terkunci yang dimiliki DeFi dForce ini hampir 100% ludes. Jika ditotal kerugian tersebut mencapai USD 25 juta, atau kurang lebih Rp. 386 milyar.

Sempat tersiar kabar bahwa serangan itu berasal dari token imBTC yang dibangun berbasis Ethereum. Token yang digunakan dari imBTC tersebut disesuaikan dengan patokan 1:1 dengan Bitcoin. Awalnya, cadangan pasokan yang dimaksud disebut sebagai jaminan untuk perlindungan tindak penipuan.

Insiden baru diketahui ketika platform Lendf.me mengetahui ada sekitar USD 25 juta dalam bentuk ETH dan BTC yang ditransaksikan pada hari yang sama. Di deFi dForce sendiri, Lendf.me adalah sebuah protokol lending yang digunakan di dalam platformnya.

DeFi dForce

Ciutan Leshner dari CompoundFinance menyebutkan bahwa ada indikasi dForce hanya meniru kode sumber deFi yang telah ada. Tidak benar-benar membangun smart contractnya sendiri. Menurut Leshner, insiden di dForce perlu dijadikan pelajaran penting.

If a project doesn't have the expertise to develop it's own smart contracts, and instead steals and redeploys somebody else's copyrighted code, it's a sign that they don't have the capacity or intention to consider security.

Hope developers & users learn from the @LendfMe hack.

— Robert Leshner (@rleshner) April 19, 2020

Peristiwa naas DeFi dForce menambah deretan platform DeFi yang telah mengalami hal yang sama. Pada awal tahun 2020, DeFi bZx bahkan dua kali diserang pada bulan Januari dan Februari. Berlanjut kemudian di bulan Maret pada Maker DAO. Padahal MakerDAO ini sebelumnya dinilai sebagai patokan untuk platform DeFi.

Sejumlah kritik di masa awal DeFi sudah muncul jauh sebelumnya. Kritik paling krusial terkait dengan DeFi, DAI, hingga Stablecoin ini dilontarkan oleh Preston Byrne sejak tahun 2017 silam. Salah satunya adalah karena model kolateral untuk penjaminan modal itu banyak menggunakan Stablecoin berantai.

Di platform DeFi, penggunaan serangkaian Stablecoin itu Nampak seakan cukup membingungkan. Menurut Preston, justru upaya ini seolah sengaja dibuat untuk membingungkan pengguna. Jika kembali melihat di DeFi dForce, hal yang sama juga berlaku. Platform dForce ini juga menggunakan Stablecoin dari imBTC berbasis Ethereum. Sementara di hal lain juga menggunakan layanan platform pihak ketiga seperti di Lendf.me.

blockchain DeFi dForce
Previous ArticlePenulis The Black Swan Sarankan Lebanon Gunakan Cryptocurrency
Next Article 5 Platform DeFi Berhasil Dibobol atau Bermasalah
Fara Yuniar

    Creator konten mandiri, suka menulis. Gemar dengan informasi terkait teknologi dan privasi.

    Related Posts

    BingX Luncurkan Shield Fund 150 Juta Dolar Untuk Proteksi Pengguna

    June 12, 2025By guestpost

    BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto

    May 28, 2025By guestpost

    Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD

    February 26, 2025By guestpost

    TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat

    February 25, 2025By guestpost

    Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar

    February 15, 2025By guestpost

    Solanex Capai 70.000 Pengguna & Berpartisipasi di Digital Assets Forum London Bersama BlackRock

    February 7, 2025By guestpost
    Add A Comment

    Leave A Reply

    You must be logged in to post a comment.

    Recent Posts
    • BingX Luncurkan Shield Fund 150 Juta Dolar Untuk Proteksi Pengguna
    • BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto
    • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
    • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
    • Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar
    Bitcoin Media Indonesia
    Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Recent Comments
    • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
    • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
    • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
    © 2025 Bitcoin Media Indonesia.
    • Perihal Situs BitcoinMedia.id
    • Privacy Policy
    • Syarat Layanan
    • Disclaimer
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.