Harga Bitcoin kembali menorehkan harga tertinggi dalam sejarah dalam pekan terakhir. Pada 20 Oktober pekan lalu, harga tertinggi Bitcoin per 1 BTC mencapai USD 66.930, atau Rp. 948 juta, sebelum kemudian mengalami koreksi. Saat ini Bitcoin diperdagangkan di level USD 62.466 atau sekitar Rp. 887 juta.
Boleh percaya boleh tidak, namun capaian harga Bitcoin ini memang sudah sejak lama bakal kembali mencapai puncak tertingginya kembali. Potensi besarnya, harga Bitcoin bisa menembus 1 milyar di tahun 2021.
Bahkan, salah satu prediksi terkait harga Bitcoin menyebut bisa menembus USD 1 juta, atau setara Rp 70 milyar per BTC di tahun 2030 mendatang. Sejumlah pengamat dan pegiat pasar bitcoin yang dilaporkan di Forbes menyebut BTC akan terus melambung di tahun 2021.
Kisaran harga di penghujung tahun 2021 ini berpotensi mencetak rekor tertinggi kembali hingga USD 80.000 atau sekitar Rp 1,1 milyar. Tren naik itupun juga diperkirakan terus melambung hingga mencapai USD 250.000 atau sekitar Rp 3,5 milyar di tahun 2025. Sementara di tahun 2030 mendatang, per BTC diperkirakan mencapai USD 5 juta, setara dengan Rp 70 milyar.
Salah satu hal yang paling memberikan stimulus mendasar, dimulai ketika keputusan Pemerintah El Salvador secara resmi menganggap Bitcoin sebagai mata uang yang sah. Ditambah lagi, salah satu pengajuan Bitcoin ETF dari ProShares mulai resmi diperdagangkan pekan ini.
Jauh sebelumnya, Bitcoin ETF di pasar instusional kerap memberikan dampak yang negatif. Pasalnya, sudah sekian banyak penolakan yang dihasilkan. Sementara ProShares Bitcoin Strategy ETF memberikan kenyataan yang berbeda.
Masuknya pasar Bitcoin di lingkup institusional ini bakal memberikan corak yang lebih bisa diterima masyarakat luas. Daniel Polotsky dari CoinFlip berkomentar, ”Bitcoin akhirnya akan melengserkan emas, dan menjadi raja aset safe haven. Mudah-mudahan itu akan terjadi di akhir dekade ini,“ sebutnya.
Bitcoin Aset Safe Haven Alternatif
Di sepanjang tahun 2020 saat awal dunia terdampak pandemi, wacana Bitcoin sebagai aset safe haven alternatif kembali memuncak. Performa pasar Bitcoin memang sudah kasatmata mampu menunjukkan lebih baik dibandingkan dengan Emas, terlebih dolar AS.
Salah satu pengamat pasar dari AvaTrade, Naeem Aslam, terang-terangan sudah melihat performa bagus Bitcoin tersebut sebelumnya. Asumsinya, ditengah situasi yang sulit, justru Bitcoin terbukti mampu membalikkan kondisi.
Hal senada juga kerap disampaikan oleh Paul Tudor Jones. Baru-baru ini dirinya kembali memberikan komentar tentang Bitcoin di CNBC.
Bitcoin akan bagus untuk pelindung nilai. Ada tempat untuk kripto dan jelas saat ini lebih baik ketimbang emas. Saya juga memandang kripto bagus untuk melindungi nilai terhadap inflasi. Bagi saya, saat ini kripto lebih baik ketimbang Emas.
Paul Tudor Jones
Pendapat Paul Tudor itu jelas bukanlah sekedar angin segar. Menurut Polotsky, Bitcoin sekarang lebih matang. Peningkatan nilai, nilai guna, dan meraih tingkat kepercayaan pelaku pasar yang tidak akan seperti saham.