Bitcoin Bukan Mata Uang, Namun Lebih Dari Mata Uang
Bitcoin Bukan Mata Uang. Mata uang, tidak memiliki karakteristik itu. Pada mata uang yang ada saat ini, semakin banyak uang baru dicetak, maka nilainya akan semakin berkurang. Selain itu, pada mata uang dolar, nilainya lebih mudah dimanipulasi oleh kebijakan FED dan pemerintah U.S. Jika anda telah bekerja selama seumur hidup, dan anda juga telah menaruh uang anda di Bank, maka anda akan mengetahui bahwa daya beli uang di dekade pertama, secara fundamental uang itu menjadi tidak berharga.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal ini karena efek terjadinya inflasi. Selama beberapa dekade inflasi mengikis nilai dolar yang telah disimpan sebelumnya. Nilai waktu dari uang memberikan kita pelajaran berharga. Bahwa uang yang kita pegang saat ini, nilainya akan lebih berharga daripada 20 tahun di masa mendatang. Kita tidak bisa membeli bensin $0,25 per galon di saat ini, ataupun membeli mobil baru seharga $1,000 saat ini. (pikir Henry Ford tentang hal ini).
Faktanya, hanya ada aset berobyek material keras saja yang bisa berfungsi sebagai “Penyimpan Nilai Sebenarnya”. Bahkan hanya aset ini sajalah yang bisa menghasilkan utilitas penyimpan nilai dalam jangka panjang. Tingginya kualitas aset ini tidak dijumpai pada mata uang ataupun juga komoditas (seperti pada emas, perak, tembaga, dll). Satu-satunya yang saya pikirkan disini adalah tanah yang subur. Aset pada Tanah yang subur ini bisa menghasilkan kebutuhan hidup secara konsisten. Subyek tentang aset ini tidak dijadikan sebagai pertahanan di Bitcoin, yang bisa menyimpan nilai.
Subyek atas aset ini harusnya menjadi pertahanan dolar (semua mata uang) sebagai penyimpan nilai. Namun kenyataannya tidak demikian. Kita harus berhenti membicarakan apakah Bitcoin adalah sebuah mata uang. Kita harus memulai membicarakan tentang bagaimana Bitcoin bisa menjadi media dari nilai yang bisa ditransfer dengan mudah, dari titik manapun di planet ini. Tanpa ada biaya yang cukup berarti (murah).
Apakah “nilai” Bitcoin stabil? Tidak. Karena sebagai pentransfer nilai, maka “nilai” tersebut adalah dimana orang bersedia untuk menempatkan nilai diatasnya, selanjutnya bisa mentransfer nilai tersebut (interim value). Cryptocurrency (seperti Bitcoin, dan Altcoin), emas, dan mata uang Fiat, hanyalah sebagai media pentransfer nilai saja. “Nilai” ini merepresentasikan pembayaran hasil kerja anda selama 50 jam dalam seminggu yang lalu. Begitu juga pada media pentransfer nilai (seperti pada kredit misalnya – kartu kredit). Namun pada kartu kredit ini, “waktu” telah mendevaluasi hasil dari 50 jam kerja anda. Karena menjadi sebuah komoditi yang tidak tahan lama.
Utilitas “kerja” ini, hanya dinilai dari titik waktu saja. Namun seiring berjalannya waktu, nilai itu akhirnya hanya akan berlalu. Begitupun dengan mobil yang telah diproduksi, dijual, dan akhirnya berakhir dan berkarat di tempat pembuangan. Sama juga seperti pada lamanya jam kerja anda, dan juga bahan material yang dibutuhkan dalam pembuatan mobil di awalnya tersebut.
Tambahan “Nilai” dalam Bitcoin juga terbatas. Oleh karena itu ia menjadi karakter yang unik. Yang bisa terjadi deflasi dari waktu ke waktu. Kemampuannya dalam mentransfer nilai meningkat. Karena bisa menjadi media pentransfer yang efisien. Seperti apapun, jarang bisa ditentukan adanya peluang nilai (value opportunity) yang melekat.
Unuk bisa menentukan berapa banyak nilai yang bisa ditransfer per unit, disinilah letak komponen moneter Bitcoin. Bisa mentransfer $600 dalam satu Bitcoin saat ini (pada saat tulisan ini dibuat), besok, saat kondisi jarang, atau ketika stok terbatas, mungkin akan bisa mencapai $2,000. Fluktuasi harga ini menunjukkan efisiensi, dari terbatasnya suplai Bitcoin. Dan hal ini tidak dijumpai pada mata uang kertas. Karena kita tidak mengetahui selain pemangku kebijakan moneter.
Nilainya bisa mencerminkan utilitas secara lokal maupun global, secara idependen satu sama lain. Harga Bitcoin adalah hasil kebutuhan secara langsung, untuk bisa mentransfer sejumlah besar nilai pada suatu titik waktu tertentu. Jika kebutuhan kurang, maka nilai pun menjadi berkurang.
Sementara jika kebutuhan yang dibutuhkan besar, maka nilai pun menjadi besar pula. Jadi, Bitcoin bukanlah mata uang. Bitcoin lebih baik dari mata uang. Yang tidak tunduk pada timbulny pengaruh buatan yang bisa mengontrol fungsi dan kegunaannya sebagai media pentransfer nilai, ataupun nilai pada sebuah titik waktu.
Bagaimanapun, akan menjadi subyek spekulasi keuangan. Tidak seperti pada yang ditemui pada sejumlah poster di banyak negara. Bahwa anda bisa memindahkan “berapapun jumlah” nilai secara langsung, di titik manapun di dunia melalui Bitcoin. Karena pada dasarnya Negara akan mengontrol dan membatasi jumlah uang yang akan melintasi perbatasan negara.
Hal-hal tersebut diatas adalah alasan utama mengapa pemerintah cukup prihatin dengan Cryptocurrencies. Karena mereka tidak bisa mengontrol aliran nilai yang ditransfer dengan mudah. Hal itu karena cryptocurrencies adalah “desentralisasi”.
Sumber: Belum diketahui
Pernah di diskusikan di forum Bitcoin.co.id