Bank Sentral Korea (BOK), merilis dummi proyek peluncuran mata uang digital (CBDC) hari ini (6/3/2020). Rilis resmi itu adalah proyeksi perencanaan penerbitan CBDC yang mulai dipersiapkan Bank Sentral Korea. Targetnya adalah selama 22 bulan mendatang.
Ancang-ancang timing berdasarkan rilis resmi itu menyebutkan setidaknya hingga bulan Desember tahun depan, 2021. Dari informasi yang dituliskan, Nampak Bank Sentral di Korea Selatan tidak gegabah terkait dengan inisiatif meluncurkan CBDC.
Perencanaan ini menindaklanjuti hasil penelitian secara teoritis tentang CBDC yang sudah dilakukan bulan Februari lalu. Hal tersebut termasuk juga tentang tinjauan teknologi dan aspek legalitas dalam penerapan CBDC.
Tahapan awal dalam dummi rencana yang dirilis lebih fokus untuk menentukan persyaratan dan desain CBDC yang dilakukan. Proyeksi tahap pertama ini diperkirakan rampung di bulan Juli mendatang. Sementara untuk tinjauan teknologi dan implementasi CBDC yang digunakan dijadwalkan rampung bulan Agustus.
Tahap selanjutnya yang diproyeksikan memakan waktu hingga 8 bulan, untuk proses analisis bisnis. Target ditahap ini paling tidak sampai akhir tahun 2020. Proses terpanjang dalam tahapan selanjutnya adalah untuk masa pembangunan dan pengujian sistem CBDC.
Bank of Korea (BOK), menjadwalkan proses akhir itu dalam waktu 12 bulan. Setidaknya baru mulai siap sekitar bulan Desember 2021 tahun depan. Dalam hal ini, BOK memang terkesan tidak terlalu terburu-buru dan cukup berhati-hati. Namun, perilisan dummi perencanaan pembangunan CBDC itu juga menunjukkan bahwa pihaknya berupaya siap dengan perubahan kondisi pasar.
Sikap Bank Sentral Korea mungkin akan cukup mirip seperti di Jepang. Ketika tren CBDC mulai menggema, pemerintah Jepang lebih penuh pertimbangan. Sementara China cukup agresif untuk mempersiapkan mata uang renminbi digital. Pemerintah China menyebut proyek CBDC itu dengan sebutan DCEP (Digital Currency Electronic Payment).
(gambar: Tower Seoul oleh cmmellow via Pixabay)