Bitcoin Media – Binance Bermasalah. Seakan tidak ada habisnya, bursa kripto Binance bermasalah kembali setelah sehari kemarin ciutan CEO Binance memperingatkan tentang adanya masalah penarikan yang terjadi.
Dari permasalahan yang terjadi baru-baru ini, terlihat terjadi pada bursa baru bikinan Binance yang diklaim merupakan platform bursa DEX (Decentralized Exchange). Namun, ciutan dari CEO Binance kemarin terkesan berbeda.
Binance Dex dari ciutan itu terlihat menggunakan server, dan pada saat itu sedang mengalami masalah. Platform Bursa DEX yang menggunakan server khusus tentu saja sebuah hal yang aneh. Meski pada akhirnya permasalahan itu bisa diselesaikan, namun tetaplah meninggalkan banyak kecurigaan yang belum terjawab.
Selain klaim bursa DEX yang menggunakan server, hal lainnya adalah karena bursa Binance ini sudah memiliki track record dengan segudang masalah sebelumnya.
Masih ingat bagaimana insiden kebocoran data pengguna Binance di bulan Agustus? Saat itu, pihak Binance juga tidak pernah menyangka hal itu terjadi. Yang ada hanyalah pernyataan persuasif, hingga pada akhirnya mengakui adanya insiden itu.
Lebih mundur kebelakang, pada 7 Mei 2019, bursa Binance bermasalah dengan menyebut hanya terjadi maintenance saja. Namun pada tanggal itu sebenarnya bursa Binance ini sudah diretas. Pernyataan persuasif yang disampaikan padahal sudah terjadi peretasan memperlihatkan bahwa pihak bursa satu ini tidak pernah menyadari kelemahan keamanan yang terjadi di bursanya sendiri.
Belakangan kemudian, CEO Binance pada akhirnya mengakui bahwa terjadi peretasan di bursanya tersebut. Alasan terjadi maintenance ini nampaknya sudah menjadi alasan yang “langganan” digunakan atas berbagai hal yang terjadi.
Jauh pada bulan Maret sebelumnya, alasan maintenance juga dipergunakan untuk upgrade server. Padahal, waktu yang dibutuhkan untuk maintenance itu bahkan sampai 8 jam lebih, dan berlanjut kemudian pada keesokan harinya. Melihat dari tenggang waktu untuk proses maintenance itu, pada dasarnya lebih dari persoalan maintenance belaka.
Lalu setelah ada kebocoran data pengguna, pada tanggal 23 Agustus alasan maintenance kembali digunakan Binance. Saat itu, permasalahan yang terjadi adalah disebutnya karena API dari server AWS yang bermasalah.
Tidak hanya platform Bursanya, Binance Chain sendiri merupakan produk yang perlu diwaspadai. Pasalnya sejak pertama kali dirilis, hanya dalam tempo waktu 3 bulan saja sudah memiliki kapasitas 582 gigabyte lebih.
Ukuran kapasitas blockchain yang dalam waktu singkat namun sudah berkapasitas besar itu adalah masalah serius. Uniknya lagi, setelah berbagai macam hal dan celah keamanan yang terjadi, pihak Binance tetap berupaya untuk mengeruk untung dengan berbagai macam hal.
Inisiatif Binance meluncurkan varian Stablecoin kembali dilakukan. Bahkan tidak hanya itu, berlanjut kemudian meluncurkan program Lending seperti pola-pola MLM kripto yang umum digunakan. Upaya-upaya ini adalah strategi untuk mengeruk keuntungan, yang sebenarnya berbanding terbalik dengan sekian banyaknya track recordnya selama ini.