BitcoinMedia – Ton (TRX). Kemelut pelarangan keluar perbatasan Cina untuk Justin Sun kemarin sampai saat ini menyisakan tanda-tanya besar. Berbagai pertanyaan itu seperti benar tidaknya Tron telah melakukan penggalangan dana ilegal, terlibat dalam aplikasi perjudian dan beberapa hal lain.
Drama Batu Ginjal Justin Sun tersebut bermula ketika dirinya secara tiba-tiba memutuskan untuk menunda agenda jamuan makan malam dengan Warren Buffett. Sosok investor legendaris di Amerika Serikat.
Justin pada akhirnya menyangkal semua rumor yang telah berkembang. Baik melalui Weibo, maupun terkahir kali dengan mengunggah video di twitter. Sayangnya, kondisi tersebut tetap menyisakan tanda-tanya yang belum terjawab.
Belum lagi, temuan dari berbagai sumber sebelumnya tentang dugaan penggalangan dana ilegal untuk Tron dan beberapa hal lain terlihat benang merahnya. Dari temuan yang dituliskan di 21st Century Business Herald, dapat diketahui bahwa nama brand Tron berbeda. Pasalnya nama Tron di Cina adalah “Wave Field”.
Kedua, ada investasi yang berfungsi sebagai validator Tron dengan nama “Wave Field Super Community”. Validator ini terdiri dari 27 simpul node untuk Tron. Yang cukup menarik dari sini, adalah keberadaan perusahaan di balik Tron, yakni Raybo (Beijing) Technology Co.Ltd.
Brand Tron Dituntut DisneyLand
Perusahaan tersebut tampak mengantongi semua merk dagang dengan nama brand Tron. Nama tersebut tentu adalah nama proyek Tron (TRX) seperti yang telah diketahui. Terkait dengan nama bran “TRON” , ternyata telah dituntut oleh pihak Disney Land dari brand “Tronix” beserta segala hal yang berkaitan.
Pada gambar diatas, dapat terlihat bahwa pengaduan resmi pihak Disney Land telah diajukan di Badan Paten AS (USPTO). Dokumen tersebut tertanggal 15 Mei 2019, 3 bulan lalu. Sedangkan nama perusahaan beserta alamat pun adalah sama. Yakni Raybo (Beijing) Technology Co di Cina. Brand dengan nama TRONIX ini sendiri sudah didaftarkan oleh Disney sejak tanggal 26 Februari 2018.
Nama Tron mungkin akan dipandang tidak terlalu berpengaruh di Cina lantaran pihak Justin memang menggunakan berbeda. Sedangkan untuk bran Tron inilah yang dianggap bermasalah oleh pihak Disney. Alasannya jelas dianggap melanggar paten dari Disney.
Berdasarkan dari email yang terkait pada perusahaan Raybo (Beijing) Technologi tersebut, yakni sunnyipr@163.com ternyata juga terkait dengan perusahaan bernama USA Morgan Precision Bearing LLC.
Pada dokumen yang lain, email sebelumnya juga pernah terekam di dukumen USPTO, tercatat dengan SN: 87530215 atas nama “AZEWE”. Tanggal dokumen tersebut tercatat pada 22 Juli 2017.
Trademark untuk AZEWE tersebut, atas nama Shenzhen Qianhai Azewe Industrial Co. Ltd. Sedangkan brand Azewe sendiri untuk perusahaan yang bergerak di pakaian anak, celana dalam, sweeter, piyama dan lain-lain.
Profil yang terkait dengan Azewe sendiri tidak pernah mendapatkan feedback yang bagus sejak tahun 2018. Belum lagi bahwa brand Azewe yang terkait dengan nama perusahaan Shenzhen Qianhai Azewe Industrial Co. Ltd pernah tercatat juga untuk brand yang sama, AZEWE, namun untuk berbagai produk yang berbeda.
Tercatat pada dokumen di Justia Trademark, Pada serial 87344885 adalah untuk peralatan elektronink seperti batere, usb flash drive, casing hanphone, charger hp, dan lain-lain. Sedangkan untuk seri 87530215 baru terkait dengan produk-produk pakaian sebelumnya.
Untuk alamat Azewe Technology Co. Ltd inilah akan kembali berkaitan dengan alamat perusahaan Justin Sun. Alamat tersebut tercatat di Dillmore Law LLC, berlokasi di 1801 California St. Suite 2400 Denver Colorado, Zip Code: 80202.
Singkat kata, ternyata dari sekian banyak perusahaan yang terkait, menggunakan alamat yang sama. Hal ini jelas akan cukup aneh bukan? Bisa dilihat kembali di dokumen ini. Dan satu hal lagi yang mengejutkan, bahwa Tron juga ada relasi khusus dengan Binance, lantara keduanya menggunakan alamat yang sama di Malta.
Marketing Yang Berlebihan
IEO Bittorent
Pada saat IEO Bittorent di Binance pertama diluncurkan, sudah mendapat reaksi buruk dari banyak pengguna. Pasalnya, pengguna cukup kesulitan dalam hal teknis untuk dapat berpartisipasi. Sedangkan dari hal ini, sudah terlihat ada main antara Justin Sun dengan Changpeng Zhao sebelum itu dibuka untuk publik.
Bagaimana tidak, sungguh hal yang mustahil bahwa IEO tersebut berakhir hanya dalam waktu 1 menit saja. Hal ini jelas-jelas berada di luar nalar logis.
Hal kedua adalah bagaimana Justin Sun menggunakan strategi pemasaran yang begitu berlebihan. Tron sendiri sudah menuai begitu banyak kritik dari pihak Stellar, Vitalik Buterin, maupun juga Charlie Lee dari Litecoin.
Di lain hal, pola pemasaran Tron (TRX) begitu menggebu-gebu. Justin Sun pernah ditulis di CCN membeli juataan follower palsu. Hal ini sebenarnya melanggar aturan yang berlaku di sosial media Twitter. Ia pun sudah begitu lama membuat iklan di Twitter maupun yang lain.
Yang paling berlebihan, adalah ketika dirinya berupaya untuk memenangkan jamuan makan malam bersama Warren Buffett. Upaya itu bahkan menghabiskan dana setara Rp. 64,2 milyar. Jika dikaitkan, upaya tersebut kurang lebihnya dilakukan sebulan sebelumnya. Sedangkan ciutan saat sekelompok orang protes di kantor Tron, juga terjadi sebulan lalu.
Alih-alih mencoba mengedukasi Warren Buffett soal cryptocurrency, namun jelas hal itu hanyalah upaya sensasional saja. Dilain hal, dari tulisan di TheNextWeb bulan Juni memandang bahwa Justin Sun malah membuat Warren Buffet makin membenci cryptocurrency.
Upaya-upaya menggunakan strategi pemasaran berlebihan seperti ini tidak ubahnya bagaimana modus-modus ponzi kerap menggunakannya.
Tron Menjiplak Ethereum
Seperti yang telah diketahui, Tron (TRX) memang berperan mirip seperti halnya Ethereum dengan fokus di Dapps (decentralized apps). Entah ini hanya bersifat kebetulan semata atau memang sengaja dibuat sama oleh pihak Tron.
Terkait hal itu, Vitalik pernah membuat sindiran halus tentang Tron melalui ciutannya bulan April 2018 lalu.
Kata Vitalik sembari bernada bergurau, dia menyebut bahwa isi posting di blog ethereum saat itu hanyalah menjiplak dari Tron (TRX). Tentu saja pernyataan tersebut adalah sindiran yang dialamatkan untuk platform Tron. Anggapannya jelas bahwa Tron hanya menjiplak saja dari Ethereum.
Digital Asset Research (DAR) menemukan sekian banyak baris code TRON yang tidak lain hanya menjiplak saja. Menurut hasil riset DAR itu, pengembang Tron hanya menjiplak code dari Ethereum, lalu mengubah namanya saja. Tujuan itu tidak lain agar orang kesulitan untuk mengidentifikasi sumber code aslinya.
Bahkan pihak Tron hanya menjiplak code Ethereum tanpa memberikan atribusi apapun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh DAR itu sudah dipublikasikan di Medium pada 19 Juni 2018.
Memalsukan Kemitraan Dengan Klub Liverpool
Justin Sun, kembali membuat sensasi dengan menciutkan seolah-olah Tron telah menjalin kemitraan dengan klub liga Inggris ternama, Liverpool.
Kenyataannya, dari yang pernah ditelusuri dan termuat di Decrypt.co, pihak Liverpool membantah telah ada kerjasama dengan Tron.
Tron Menarik Perijinan Aplikasi
Salah satu perusahaan yang juga dimiliki oleh Justin Sun, Guangzhou Peiwo berupaya menarik perijinan aplikasi. Informasi tersebut dihimpun dari TianyanCha (Yicai Global). Kemudian pihak Yicai juga memposting melalui akun Twitter resminya.
Temuan yang dihimpun dari TianyanCha itu juga persis seperti yang diungkap oleh media 21st Century Business Herald. Perijinan aplikasi yang dimaksud itu tidak lain adalah yang terkait dengan aplikasi perjudian, seperti yang ditulis di media itu.