Peretasan bursa kripto Jepang seakan paling sering terjadi. Dalam rentang waktu di sepanjang tahun 2018 ini saja, sudah menelan kerugian hingga 60 milyar yen. Total kerugian itu setara dengan USD 540 juta, atau sekitar 7,7 trilyun rupiah dalam mata uang kripto.
Berdasarkan data dari pihak Kepolisian di Jepang yang termuat di Asahi.com, jumlah insiden yang terjadi di tahun 2018 melebihi jumlah kasus yang terjadi di tahun 2017 lalu. Pihak berwenang di Jepang menyebut bahwa sampai tertanggal 20 September ini, jumlah pelaporan kasus terkait cryptocurrency meningkat tiga kali lipat.
Baca Juga: 5966 Bitcoin Raib dari Bursa Kripto Zaif
Dengan ditambah peretasan bursa kripto Zaif, di tahun 2018 ini sudah ada pelaporan kasus hingga 158 kali. Jumlah itu melebihi tahun 2017 di bulan yang sama. Total kerugian di tahun 2017 mencapai 662,4 juta yen dalam 148 kasus.
Pada awal tahun 2018, kasus peretasan bursa kripto di Jepang diawali oleh Coincheck. Jumlah kerugian akibat peretasan bursa kripto Coincheck tersebut 58 milyar yen dalam mata uang digital. Saat itu total kerugiannya setara dengan mencapai 7,1 trilyun rupiah.
Dari data kepolisian di Jepang, sisa total kerugian sebesar 2,5 milyar lainnya tidak melibatkan peretasan bursa kripto Jepang, melainkan individu. Peretasan tersebut dilakukan dengan mentargetkan pemegang akses kripto individu langsung.
Baca Juga: Peretasan Bursa Konvensional Tidak Akan Berhenti
Pihak kepolisian Jepang mencatat 60 persen dari semua kasus ada kurang lebih 102 insiden. Seluruhnya melibatkan pencurian akses secara individu dengan ID dan kata sandi yang sama melalui email. Beberapa modus yang kerap dilakukan adalah karena akun tersebut digunakan juga untuk belanja secara online untuk bertransaksi dengan mata uang digital kripto.
Lebih detail lagi, selama rentang waktu di bulan Januari hingga Maret, sudah ada 120 kasus pencurian yang telah dilaporkan. Jumlah tersebut mencapai 76 persen dari total kasus. Padahal, pasca peretasan bursa Coincheck, ada penurunan kauistis yang sama secara drastis.
Pihak kepolisian Jepang melihat penurunan kasus yang terjadi di sepanjang bulan April hingga Juni. Pada rentang waktu bulan itu, hanya terjadi laporan pencurian melalui internet hanya 38 kasus saja.
Sampai sejauh ini, beberapa varian kripto yang paling banyak diintai dan telah banyak diserang adalah Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan juga NEM. Bitcoin terbesar sekitar 860 juta yen dalam 94 kasus, Ripple 1,5 milyar yen dalam 42 kasus, dan NEM paling besar saat insiden Coincheck mencapai 58,062 milyar yen. Sedangkan Ethereum sekitar 61 juta yen.