Situs komunitas bitcoin di Bitcoin.org baru-baru ini terkena DDoS Attack. Penyerang disebutkan meminta tebusan senilai 0,5 BTC, atau kurang lebih USD 17.736 (Rp. 256 juta) di harga bitcoin saat ini.
Bitcoin.org adalah situs komunitas, menjadi salah satu situs rujukan terbesar memuat banyak dokumentasi terkait bitcoin selama ini. Pada situs tersebut, juga telah diterjemahkan dalam 26 bahasa di seluruh penjuru dunia.
Pengelola dan administrator Bitcoin.org, @Cobra, yang sampai saat ini masih pseudonym menyebut peristiwa serangan DDoS itu terjadi di hari Senin kemarin (5/7/21). Cobra menanggapi serangan itu dengan mengatakan, “Semula saya tidak tersinggung. Sampah yang tidak tahu berterima kasih.” tulisnya.
https://t.co/OsFgRFRRZb getting hit with an absolutely massive DDoS attack and a ransom demand to send Bitcoin or they’ll continue.
— Cøbra (@CobraBitcoin) July 5, 2021
I don’t think I’ve been this offended in a while. Ungrateful scum.
Cobra mengatakan, ”Ini adalah serangan yang luar biasa, ini perjuangan yang harus dihadapi, saya tidak tahu berapa lama situs akan tetap down”, saat memberikan keterangan di Decrypt, (6/7/21). Namun selang beberapa waktu, halaman bitcoin.org sudah pulih kembali.
Pengelola situs Bitcoin.org, sebelumnya divonis kalah dalam sidang melawan Craig Wright atas gugatan pelanggaran hak cipta Whitepaper Bitcoin. Pengadilan Tinggi Inggris lantas mengharuskan Cobra untuk menanggung biaya perkara setara Rp. 703 juta.
Selain itu, situs Bitcoin.org juga diwajibkan mengunggah pemberitahuan resmi. Termasuk juga mencopot dokumen Whitepaper Bitcoin. Selang beberapa hari, Cobra kemudian memutuskan untuk mencopot dokumen terkait makalah asli Bitcoin dari Satoshi Nakamoto.
Meski demikian, upaya itu ditanggapi Cobra hanya untuk pengguna yang berasal dari Inggris saja. File terkait dokumen Whitepaper Bitcoin itu masih bisa diakses oleh pengguna dari negara selain Inggris. Sementara terkait dengan nilai biaya perkara yang harus dibayar, Cobra mencoba untuk melawan dengan membuat opsi pembayaran melalui Bitcoin di salah satu address BTC yang diduga milik Satoshi Nakamoto sebenarnya.