BitcoinMedia – Bank Iran Dibakar. Gemuruh demonstrasi kenaikan harga BBM di Iran memuncak. Salah satu bank Iran dibakar demonstran hari sabtu kemarin (16/11/19). Bank yang dibakar tersebut adalah salah satu bank Melli yang berlokasi di Provinsi Khuzestan. Gelombang unjuk rasa mulai pecah ketika pengumuman kenaikan harga BBM hari Jumat lalu (15/11/119),
Dilansir dari ThePortalCenter, salah satu bank Iran menjadi sasaran amuk para demonstran. Bank Melli yang menjadi korban amuk massa itu bertempat di kota Behbahan, Propinsi Khuzestan. Kenaikan 50% harga BBM tersebut sejak hari pertama diumumkan telah membuat antrian panjang di lokasi-lokasi pengisian BBM di seluruh penjuru Iran.
Pemerintah Iran sebelumnya banyak dituding karena kebijakan tentang bahan bakar minyak yang dianggap kerap menjual harga lebih rendah. Menurut pejabat senior di Gedung Putih AS, Washington berencana untuk melanjutkan sanksi ekonomi terhadap Iran.
Sementara itu, pemerintah Iran justru menarik subsidi bahan bakar minyaknya. Hal itulah yang menyulut warga yang turun jalan. Sejak hari Jumat, demonstrasi sudah terjadi di kota Sirjan. Keesokan harinya, mulai menyebar di beberapa kota seperti di kota Doroud, Garmsar, Gorgan, Ilam, Khoramabad, Qazvin, Qom, Karaj, Shahroud, Siharz, dan juga Sanandaj, berdasarkan laporan dari IRNA.
Sejauh ini sudah ada 12 korban meninggal saat demonstrasi kenaikan BBM terjadi di Iran. Menteri Dalam Negeri Iran mengancam untuk menindak keras aksi protes yang dilakukan, terutama jika telah merusak infrastruktur publik.
Sebelumnya, akses internet di Iran juga mulai dibatasi. Abdolreza Rahmani, Mendagri Iran mengingatkan agar penegak hukum dan pejabat keamanan untuk mengintervensi dan mengambil langkah pemulihan jika tindakan ilegal terus berlanjut. Hal itu dianggap perlu jika sudah “tidak punya pilihan” lain.
Iran, Sangsi Ekonomi, Bitcoin, dan Cryptocurrency
Sejak dijatuhi sangsi ekonomi dari Amerika Serikat tahun lalu akibat program Nuklir di Teheran tahun 2015, Iran sudah berupaya untuk menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin. Inisiatif itu sudah muncul sejak bulan Februari 2018.
Inisitif pertama saat ituu dilontarkan oleh Mohammad Javad Azari Jahromi, Menteri Teknologi Komunikasi dan Informasi di Iran. Rencana itu muncul meniru kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Venezuela.
Berlanjut kemudian bulan Oktober Wakil Menteri Teknologi dan Informasi Iran, Amir Hossein Davee juga ikut berkomentar. Amir Hossein mengatakan, “Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi telah melakukan sejumlah penelitian sebagai upaya mempersiapkan infrastruktur dalam menggunakan Bitcoin di dalam negeri,” terangnya.
Anggapannya, penggunaan cryptocurrency juga berkaitan dengan urusan perkembangan teknologi Iran. Pemerintah sejak saat itu disebut juga cukup serius mempersiapkan mata uang digital baru. Namun meski demikian, belum ada informasi lanjutan yang terdengar tentang kelanjutan rencana tersebut.
Disusul kemudian pada 22 Oktober, Pemerintah Iran juga telah memberi lampu hijau untuk industri pertambangan Bitcoin. Hal tersebut diamini sendiri melalui Gubernur Bank Sentral Iran, Abdolnasir Hemmati. Menurutnya, keputusan itu juga telah disetujui oleh komisi ekonomi pemerintah Iran.
Saat memberikan komentar di media, Elyas Hazrati selaku Kepala Komisi Ekonomi di Parlemen Iran mengatakan, “Kami percaya bahwa industri mata uang kripto harus diakui sebagai industri resmi di Iran. Hal itu agar negara bisa mengambil keuntungan dari penarikan pajak dan pendapatan bea cukai,” terangnya.
Padahal sebelumnya kebijakan di Iran sempat memberikan larangan untuk aktifitas penggunaan cryptocurrency. Meski sudah ada lampu hijau untuk industri pertambangan, pemerintah juga mengimbangi untuk menekan aktifitas industri pertambangan yang ilegal. Pemerintah Iran bahkan mengabarkan bakal memberikan imbalan bagi yang memberikan informasi jika ada perusahaan yang menjalankan pertambangan Bitcoin secara ilegal.
Gambar (@GNBReport)