Rusia kini jadi cukup sensitif. Salah satu harian cetak dan elektronik Rusia, Meduza, kini masuk dalam daftar mata-mata Rusia. Akibatnya media ini harus menginformasikan status terbarunya itu melalui pesan, bahkan tiap artikel lokal dan media social. Tak hanya itu saja, Meduza juga harus melaporkan laporan keuangan per tiga bulan kepada pemerintah.
Label mata-mata ini menandakan bahwa pemerintah Rusia sudah menganggap Meduza sebagai musuh Negara. Meduza menilai upaya ini adalah upaya penekanan pemerintah Rusia kepada media. Besar kemungkinan, melalui upaya ini akan menjadi tren baru. Bisa saja dialami oleh media-media lain di Rusia.
Meduza adalah media yang pertama kali berdiri tahun 2014 silam. Salah satu pendiri adalah Galina Timchenko setelah keluar dari Lenta.ru. Pelabelan yang menimpa Meduza membuat banyak jurnalis yang mengajukan protes.
Pihak media Meduza sendiri mengajukan gugatan atas keputusan Kementrian Kehakiman Rusia. Namun, Kolpakov menilai upaya ini peluangnya tipis. Yang dimiliki hanya mencoba untuk bertahan dan mencari langkah yang bisa dilakukan selanjutnya.
Menanggapi situasi itu, redaksi Meduza menuliskan editorial tanggal 26 April lalu. Dalam tulisan editorial tersebut menyatakan bahwa pemerintah mencoba membunuh Meduza. Label mata-mata ini masuk melalui Kementrian Kehakiman Rusia tertanggal 23 April.
Dengan status itu, kini Meduza menghadapi kesulitan dalam kerja redaksional. Seperti kesulitan untuk menghubungi nara sumber, menuliskan berita, dan kehilangan konsumen pemasang iklan. Pimred Meduza, Ivan Kolpakov menerangkan bahwa banyak pemasang iklan akhirnya mengurungkan niatnya.
Kesulitan Dana, Meduza Galang Donasi Melalui Bitcoin
Menyiasati akibat label mata-mata yang menguras pendapatan, membuat Meduza harus mencari jalan lain. Kini Meduza mencoba untuk menggalang pendanaan melalui donasi menggunakan bitcoin. Tidak hanya bitcoin saja, namun beberapa cryptocurrency lain seperti Ethereum, dan juga BNB.
Kabarnya, Meduza juga ikut dalam beberapa organisasi kecil di Rusia yang menerima donasi dalam bentuk cryptocurrency. Termasuk seperti halnya politisi Rusia Alexey Navalny, dan beberapa lembaga HAM lain.
Cryptocurrency dianggap Kolpakov adalah masa depan keuangan global.
“Kami percaya pada crypto dan blockchain. Kami percaya ini menjadi masa depan keuangan global. Ditambah lagi selama beberapa tahun lalu pembaca kami sudah meminta opsi untuk bisa memberikan donasi dalam bentuk crypto”.
Ivan Kolpakov – Pimred Meduza
Kolpakov juga merencanakan untuk menambahkan beberapa varian altcoin lain, termasuk juga token NFT. Semua itu dalam rangka untuk menggalang pendanaan.