Sejak fase Pre-sale Petro yang digelar pada bulan Februari lalu, Petro resmi diluncurkan pada 5 November mendatang. Informasi tersebut dikeluarkan langsung melalui Presiden Maduro melalui ciutan di akun pribadinya (2/10/18).
Sejak awal mengusung untuk menerbitkan Petro adalah dengan tujuan untuk menguatkan dan membangkitkan ekonomi di Venezuela. Presiden Madoro menyatakan bahwa mata uang Petro ini dibackup dengan cadangan 5 barel minyak.
¡Bienvenido El Petro! Llegó para fortalecer el Programa de Recuperación Económica y a revolucionar la criptoeconomía mundial como nueva forma de intercambio comercial, financiero y monetario. pic.twitter.com/2uERu523Ku
— Nicolás Maduro (@NicolasMaduro) October 2, 2018
Beberapa hari lalu, pemerintah Venezuela juga mengharuskan warga untuk menggunakan Petro untuk pembayaran Paspor. Presiden Maduro juga berupaya untuk menggiring negara tetangga untuk merangkul Petro.
Di Venezuela, dengan mata uang Petro artinya juga siap untuk menerima semua varian kripto lainnya, termasuk Bitcoin terutama. Inisiatif peluncuran mata uang digital Petro ini dianggap cukup kontroversial, banyak mendapat kritik. Terutama dari pihak oposisi di pemerintahannya.
Klaim Cadangan 5 Milyar Barel Minyak Petro Dipertanyakan
Namun Presiden Maduro tetap dengan inisiatif peluncuran mata uang Petro tersebut. Sejumlah kritik yang ada terutama menganggap Petro adalah sebuah proyek yang terlalu ambisius. Selain itu kebenaran cadangan minyak sebagai backup Petro juga dipertanyakan.
Pada pemberitaan di Reuters 30 Agustus lalu, menyebut bahwa lokasi minyak di Ayacucho blok hanya ditemukan sebuah tambak ikan yang telah ditinggalkan. Yang ditemukan hanya sebuah pompa minyak kecil yang telah juga ditinggalkan, bertempat di Atapirire.
Selain itu, Reuters menilai Petro tidak diperjualbelikan di bursa manapun juga. “Tidak ada tanda-tanda ada Petro disini,” seperti yang dituliskan di Reuters (30/8/18).
Alex Tapscott dari Blockchain Research Institute di BBC beberapa waktu lalu juga menyatakan hal yang sama. Alex menilai bahwa klaim pemerintah Venezuela tentang hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi industri minyak Venezuela.
Tapscott mengatakan:
“Pemerintah mengatakan setiap unit petro dibackup dengan minyak, namun tidak ada bukti apapun. Cukup sedikit informasi teknis yang menjelaskan tentang hal tersebut”.
Sedangkan Wired pada bulan Agustus (22/8/18), menuliskan bahwa hutang perusahaan minyak di negara bagian PDVSA justru lebih besar dari kapitalisasi pasar Petro. Hutang perusahaan minyak tersebut disebut mencapai USD 45 milyar, sedangkan kapitalisasi pasar Petro hanya USD 5,9 milyar saja.
Atas hal tersebut, Wired menilai inisiatif kripto itu jauh lebih buruk daripada saat terjadi inflasi di Jerman di masa republik Weimar. Republik Weimar adalah sebutan untuk republik parlementar yang berdiri di jerman tahun 1919 menggantikan kekaisaran pasca PD1.