BitcoinMedia – Peso Argentina. Usai pemilu yang telah berlangsung, nilai tukar Peso Argentina saat ini merosot tajam hingga 15,3% terhadap dolar Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, Peso Argentina bahkan anjlok hingga 30,3% terhadap USD, berdasarkan analisis Reuters (12/8/19).
Pada pemilu tersebut, Alberto Fernandez menang telak dengan jumlah suara mencapai 47% dibandingkan Mauricio Macri yang berkisar kurang dari 33% saja.
Menurut Direktur Proyek Argentina dari Wilson Center, Benjamin Gedan, anjloknya nilai tukar Peso Argentina itu merupakan implikasi dari reaksi jangka pendek saja. Meski demikian, reaksi itu dianggapnya cukup brutal.
Saat memberikan komentar di CNN hari ini, Benjamin mengatakan, “Reaksi jangka pendek di pasar benar-benar brutal”, sebutnya. Penurunan mata uang Peso yang cukup tajam itu membuat ekonomi Argentina saat ini berada dalam masa resesi.
Situasinya sekarang, tingkat pengangguran di Argentina berkisar 9,5%. Sedangkan tingkat inflasi mencapai 55,8%. Muncul kekhawatiran dari para investor menanggapi dampak dari situasi tersebut. Investor lebih banyak khawatir jikalau pemerintah Argentina gagal membayar hutang negara.
Pemerintah Argentina, sebelumnya telah mencoba beberapa langkah untuk mengatasi peliknya perekonomian yang dihadapi. Beberapa langkah yang telah diambil seperti penghematan menggunakan subsidi bahan bakar, menaikkan pajak, dan juga menekan biaya belanja negara.
Mampukah Bitcoin Mengambil Peluang di Argentina?
Dengan nilai kapitalisasi pasar yang paling besar di dunia sebagai mata uang digital berbasis kripto, Bitcoin telah muncul sebagai sebuah alternatif mata uang baru di dunia. Salah satu fungsinya sebagai alat tukar, Bitcoin memang bisa dibilang masih muda. Fungsi alat tukar Bitcoin masih banyak bergantung pada tingkat adopsi masif seluruh masyarakat di dunia.
Sementara, salah satu fungsi lain Bitcoin adalah sebagai penyimpan nilai. Selain emas, fungsi bitcoin yang satu inilah yang banyak dinilai akan lebih cocok sebagai pelindung nilai mata uang fiat. Dalam fungsinya sebagai pelindung nilai atau penyimpan nilai, emas memang jauh lebih cocok dan paling aman.
Sedangkan alternatif Bitcoin, menjadi cukup fleksibel tidak hanya sebagai penyimpan nilai saja. Perbedaan mendasar antara Bitcoin dan Emas, sama-sama memiliki karakter yang jauh lebih baik jika dibandingkan hanya dengan kebijakan ekonomi masing-masing pemerintah di seluruh dunia.
Pasalnya, kebijakan ekonomi pemerintah acapkali justru bersifat sembrono. Kebijakan ekonomi pemerintah seringkali dinegasikan sebagai tindakan yang lebih mementingkan kepentingan sendiri. Sebut saja bagaimana implikasi dari devaluasi mata uang fiat yang telah terjadi. Resiko tersebut adalah dampak nyata sebagai akibat kebijakan ekonomi yang telah diambil.
Akibat itupun saat ini sama seperti yang dialami di Argentina. Secara umum, gejala ketidakpastian ekonomi secara global dunia bisa saja membawa angin segar kepada Bitcoin. Sementara stigma harga Bitcoin yang relatif begitu fluktuatif pun justru lebih terkesan cukup berubah. Kondisi semacam ini mungkin akan mampu mendorong masyarakat untuk melihat Bitcoin dan utilitasnya sebagai instrumen alternatif untuk penyimpan nilai yang cukup cocok selain emas.
Situasi merosotnya nilai tukar Peso Argentina bisa saja dianggap karena kekecawaan berat karena kekalahan Presiden Maurico Macri dalam pemilu tersebut. Namun apa yang telah terjadi di Venezuela jelas telah menjadi pelajaran paling berharga. Apa yang terjadi di Venezuela adalah dampak paling ekstrim dari devaluasi mata uang fiat. Ketika dalam kondisi terpuruk, embargo ekonomi, pemerintah di Venezuela justru mengambil sikap berani untuk menerima Bitcoin dan banyak Altcoin lain.