Salah satu stasiun pembangkit listrik tenaga air, hidro power AS memandang lebih baik menambang bitcoin ketimbang menjual supply energi listriknya. Stasiun pembangkit listrik hidro power ini adalah yang tertua di AS, Albany Engineering Corp di Mechanicville – New York.
Supply energi listrik hidro power Mechanicville, sebagian sudah digunakan untuk menambang Bitcoin. Mereka berpandangan ketimbang menjual supply listriknya, lebih baik digunakan untuk menambang bitcoin sendiri.
Stasiun pembangkit listrik tenaga air ini sudah beroperasi sejak 1897. Namun tidak banyak mendulang keuntungan sejak masih menggunakan mesin asli di sepanjang periode tahun tersebut. Atas dasar itu, pihak perusahaan mulai menggunakan sebagian supply energi listrik yang dihasilkan untuk menambang bitcoin.
“Kami pikir ini adalah fasilitas energi terbarukan tertua di dunia yang masih beroperasi. Kami sebenarnya bisa menghasilkan keuntungan lebih banyak dengan menambang bitcoin ketimbang menjual listrik ke National Grid“.
Jim Besha – CEO Albany Engineering Corp
Menurut Besha, pihaknya mendapat 3 sen dolar per KWh jika menjual pasokan listriknya ke National Grid. Sementara jika digunakan untuk menambang bitcoin, pihaknya bisa menghasilkan uang tiga kali lebih banyak, seperti yang dikutip dari Times Union, Kamis (8/7/21).
Penambangan bitcoin yang dilakukan menggunakan energi terbarukan dianggap yang terbaik. “Kami hanya melakukan ini sebagai sampingan, bereksperimen dengan ini. Kami membeli server bekas”, terangnya.
Keuntungan yang didapat dari menambang bitcoin, kemudian dijual menjadi uang tunai per minggu. Upaya ini dilakukan rutin, ketimbang untuk disimpan. Alasannya, dirinya masih cenderung skeptis. Menilai Bitcoin masih belum dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Di tahun 1987, stasiun pembangkit listrik tenaga air ini sudah menghasilkan 2 megawatt.
Pada tahun 1915, kemudian memperbarui mesin dengan mengubah 40 hertz menjadi 60 hertz. Besha juga dikabarkan tengah berupaya memasukkan stasiun pembangkit listriknya untuk masuk dalam daftar bangunan bersejarah.
(gambar: generator by Herbert Aust via Pixabay)