Peluncuran Petro, mata uang kripto Venezuela menemui hambatan kembali. Rencana awal, peluncuran Petro ini semestinya sudah dilakukan pada awal bulan Februari. Namun kenyataan berkata lain, ada sekian banyak kendala yang ternyata dihadapi.
Sejak awal rencana peluncuran Petro memang banyak pihak yang menganggap cukup kontroversial. Didasari untuk menanggulangi krisis dan sangsi ekonomi AS, Presiden Venezuela Nicholas Maduro berinisiatif untuk menerbitkan mata uang kripto sendiri.
Nicholas Maduro pun menyatakan bahwa mata uang Petro dibackup dengan 5 milyar barel cadangan minyak dari negara tersebut. Terkait dengan harga, Presiden Maduro juga telah menetapkan harga USD 60 per Petro. Kabarnya, penentuan harga tersebut adalah berdasarkan dengan harga minyak yang ada saat itu.
Sedangkan harga minyak yang ada saat ini kurang lebih berkisar sekitar USD 68,55. Namun perubahan harga minyak tersebut tetap diputuskan untuk tidak merubah harga petro yang telah ditetapkan, yakni USD 60 per Petro.
Belakangan, di versi whitepaper baru, penetapan harga Petro disebut tak hanya berdasarkan dari harga minyak saja, melainkan juga pada beberapa hal lain seperti berlian, emas, dan juga besi. Penetapan harga yang campur aduk ini tentu saja mengundang tanda tanya kembali.
Peluncuran Petro pun sudah mundur beberapa kali. Rencana awalnya seharusnya sudah diluncurkan pada bulan Februari lalu. Kemudian mundur kembali dan direncanakan diluncurkan pada 5 November kemarin. Nampaknya, rencana itupun berubah kembali.
Kenyataannya, platform Petro sendiri sudah mengalami perubahan rencana berkali-kali sejak awal diperdengarkan. Di dalam versi awal Whitepaper yang diluncurkan, platform Petro disebut menggunakan standar ERC20 dari Ethereum. Atas dasar itu, banyak termuat di media-media kripto bahwa platfrom ini berupa token saja.
Whitepaper Petro pun kemudian dirilis ulang. Kali ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Berbeda dari sebelumnya yang masih menggunakan bahasa Spanyol. Di dalam whitepapernya yang kedua, disebutkan bahwa Petro dibangun menggunakan infrastruktur NEM.
Kenyataan tersebut ternyata berubah kembali, ketika salah seorang user memposting di forum reddit tentang Petro sebulan lalu. Disebutkan bahwa berdasarkan whitepaper Petro yang baru, menggunakan hasil kloning dari Dash.
Di dalam whitepapernya, Petro menggunakan desain image yang sama persis seperti milik Dash. Hal ini tentu saja membuat kebingungan untuk mengetahui seperti apa Petro sebenarnya. Dari yang direncanakan ulang diluncurkan 5 November, ternyata hal itu tak berhasil dilakukan.
Di dalam situsnya pihak pengembang Petro bahkan sudah menghilangkan wallet Petro yang sebelumnya sempat ada. Nampak pada gambar dibawah ini, pihak pengembang Petro sendiri berupaya untuk menarik versi wallet Petro mereka.
Pihak pengembang Petro sendiri nampak masih bimbang atau bahkan masih belum memastikan platform Petro sebenarnya. Melihat dengan tujuan pastinya, tentu pemerintah ingin mengkontrol penuh seluruh distribusi Petro. Sementara disisi lain, cryptocurrency untuk sebuah lembaga pemerintahan tidak akan pernah cocok, dan pula akan cukup sulit diimplementasikan.
Di dalam posting Reddit, juga memberikan screenshot image saat pertama kali versi wallet Petro masih ada dan dipergunakan. Di gambar-gambar dibawah, dapat kita lihat bahwa varian Petro adalah berupa Altcoin yang berasal dari hasil clone dari Dash.
Salah seorang mengunggah posting terkait dengan pembelian Petro. Di dalam ciutannya, seorang bernama Jesus Lara memposting bahwa dirinya telah membeli Petro pada tanggal 30 Oktober lalu. Kabarnya, di tanggal inilah saat pertama kali publik bisa membeli Petro pertama kali.
Di dalam ciutannya itu, Jesus Lara menyebutkan bahwa dalam 100 transaksi terakhir di block exploler petro hanya terdapat total 91.7392 PTR (Petro). Total itu berkisar kurang lebih bernilai USD 5.500 saja.
Hola! ya llegué y traje pollito para el día #PETRO noviembre: como saben la taquilla PETRO ha sido suspendida por el día de hoy ¿la razón? les visita el amado comandante obrero eterno así que hoy nadie trabaja.
Me informan que hay plantas eléctricas en la torre, por contingencia.— Jesus Lara (@phenobarbital) November 1, 2018
Dalam hal lain, Petro menggunakan Masternode dan POS untuk proses distribusi. Sedangkan prosentasenya sebesar 51% untuk dana cadangan pihak pengembang, dan 49% saja yang didistribusikan untuk publik.
Sampai sejauh ini, masih belum jelas tentang kepastian akan Petro. Namun dari beberapa hal diatas, terlihat bahwa perencanaan Petro adalah berupa platform Altcoin. Satu sisi yang cukup penting dari sini, bahwa pihak pemerintah dan pengembang Petro sendiri masih belum memberikan transparansi yang jelas dan mendetail.