BitcoinMedia. Asosiasi dibelakang proyek mata uang digital Libra Facebook sudah berantakan. Setelah sebelumnya Paypal dan sebagian lain menarik dukungan dari proyek ambisius ini, sekarang giliran Vodafone yang ambil langkah sama.
Fodafone sebelumnya memang sudah masuk di dalam asosiasi Libra Facebook. Lebih dulu hengkang selain Paypal, adalah Mastercard dan juga Visa. Sebagian besar korporasi besar yang menarik dukungan di proyek ini mencermati masalah hambatan besar terkait dengan regulasi untuk Libra.
Sejak awal diperkenalkan, sejumlah negara sudah cukup antusias untuk menghadang laju proyek besutan Mark Zuckerberg tersebut.
Dikutip dari Newsweek, Senin (3/2/2020), Kepala Komunikasi dari Libra sempat memberikan komentar. Dante Disparte mengatakan, “Kami dapat mengkonfirmasi Vodafone tidak lagi anggota Asosiasi Libra”, jelasnya.
Alasan yang diambil oleh pihak Vodafone nampaknya sama seperti yang diungkapkan oleh Paypal sebelumnya. Saat platform berusia tua itu juga memutuskan hengkang dari Asosiasi Libra. Paypal menyebut keputusan hengkang itu untuk lebih fokus pada platformnya sendiri.
Sementara untuk latar belakang Vodafone juga sama. Jubir pihak Vodafone menerangkan pihaknya memutuskan menarik dukungan dari Libra agar bisa lebih fokus untuk memperluas inklusi keuangan di platformnya.
“Sejak awal kami merasa dapat sepenuhnya berkontribusi dan fokus pada upaya kami pada M-Pesa”, sebut Jubir Vodafone. Saat ini, susunan anggota Asosiasi Libra tersebut makin berkurang drastis. Meski demikian, Disparte mengklaim bahwa asosiasi itu tetap akan memastikan sistem pembayarannya tetap tangguh.
Proyek mata uang digital Libra Facebook ini adalah proyek yang sama sekali belum dirilis resmi. Rencananya, proyek tersebut baru akan dirilis resmi pada tahun ini, 2020. Belum ada kepastian di bulan berapa mata uang digital bersifat Stablecoin dari Facebook ini dirilis resmi.
Namun, hambatan yang ada di proyek ini tetaplah begitu besar. Regulator di sekian banyak negara tetap bersikukuh bahwa mata uang digital Libra berpotensi mengganggu sistem keuangan. Bagi mereka, memberikan ijin untuk mata uang digital ini adalah hal yang gila. Terlebih jika bereksperimen pada rekening banyak orang.
(Gambar, Gerd Altmann Via Pixabay)