Salah satu bursa kripto Turki bangkrut, pemilik dikabarkan bawa lari dana sebesar USD 2 milyar. Jika dirupiahkan, dana itu setara Rp. 29 trilyun.
Pihak kejaksaan Turki menyebut telah mulai melakukan penyidikan sejak 22 April. Menyusul ketika bursa kripto yang didirikan oleh Fatih Faruk Ozer, 22 Tahun, mulai menutup situsnya. Pemilik bursa yang berbasis di Istambul Turki itu dikabarkan telah melarikan diri, bersama dengan dana sebesar USD 2 milyar.
Berdasarkan keterangan yang pernah dimuat di harian Demiroren, wajah Faruk Ozer pernah terlihat dalam pada saat pemeriksan paspor di bandara Istambul pada 20 April lalu. Kabarnya CEO sekaligus pendiri bursa Thodex itu telah beranjak pergi ke Albania.
Ada pula sumber dari media lokal Turki yang menyebut Faruk diyakini berada di Thailand atau mungkin Amerika Serikat.
Padahal beberapa hari sebelum penutupan itu, sempat membuat pengumuman pemeliharaan teknis selama enam jam, tertanggal 19 April – 20 April. Sementara keesokan harinya, masih membuat pengumuman lain terkait menjalin kemitraan internasional yang tengah dijalin. Sebuah sumber yang belum bisa dipastikan kebenarannya menyebut bahwa Faruk sempat mengatakan dirinya akan meninggalkan Turki pada 19 April untuk negosiasi akhir dengan investor yang dimaksud.
Pihak bursa Thodex juga menyebut bahwa pengguna akan bisa bertransaksi lagi setelah masa pemeliharaan yang diperkirakan berlangsung selama lima hari. Dari sini pengguna sudah mulai curiga terjadi sesuatu.
Terbukti kemudian, situs web dan seluruh aktifitas bursa kemudian ditutup. Total dana yang ada di bursa itu mencapai USD 2 milyar dari 391.000 pengguna, seperti yang dikutip dari Hurriyetdailynews kemarin (22/4/21).
Padahal Thodex, bursa kripto Turki ini tercatat mengalami peningkatan volume perdagangan hingga tiga kali lipat tertanggal 16 April lalu. Kapitalisasi pasarnya juga sudah mencapai USD 40 juta. Secara umum, volume perdagangan kripto di Turki telah mencapai 218 milyar Lira. Atau setara dengan USD 27 milyar per tanggal 24 Maret. Nilai itu meningkat sekitar 7 milyar Lira dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya.
Awal bulan April belum lama ini, Bank Sentral Turki juga telah mengedarkan larangan resmi penggunaan cryptocurrency mulai tanggal 30 April mendatang. Peristiwa bursa kripto Thodex ini, menambah kelam perjalanan dunia kripto di Turki.
Konsumen yang dirugikan dalam peristiwa bursa Thodex berupaya untuk melaporakan dan menuntut kepada pihak berwajib untuk melakukan penyitaan semua aset. Termasuk rekening bank, kepemilikan saham, sampai kendaraan dan aset platform Thodex lainnya.
Oğuz Evren Kılıç sebagai pengacara konsumen yang telah dirugikan mengatakan bahwa para korban menjadi panik. Pihak yang dirugikan telah mengajukan tuntutan melalui kantor kejaksaan di kota tinggal mereka.
Di tahun 2017 silam, bursa kripto Thodex dikabarkan menjadi sasaran hacking sehingga menderita kerugian senilai 25 juta Lira. Total kerugian itu sekitar USD 3 juta. Atas insiden itu, pihak Thodex berjanji untuk memberikan ganti rugi kepada 30.000 pengguna. Belum ada kejelasan apakah ganti rugi tersebut telah dipenuhi atau tidak.