Pemerintah Malaysia dikabarkan sedang mengkaji kemungkinan untuk penggunaan mata uang kripto. Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad beberapa waktu lalu menanggapi pernyataan Christine Lagarde sebelumnya.
Christine Lagarde, pada kesempatan hari Rabu (14/11/18) di event Singapore Fintech Festival memang menyatakan pada bank-bank sentral untuk mulai menggali kemungkinan-kemungkinan besar untuk menerbitkan mata uang digital.
Menanggapi hal tersebut, Mahathir Mohamad mengatakan:
“Itu adalah pendapatnya, tetapi kami akan mulai mempertimbangkannya”.
Menurutnya, bank sentral di seluruh dunia juga sedang melakukan eksplorasi ide tersebut dengan lebih serius, seperti Kanada, Cina, Swedia maupun juga Uruguay. Pada kesempatan di event yang sama, Mahathir Mohamad memang menyempatkan diri untuk menghadiri event tersebut.
“Secara umum kami juga telah memikirkan hal itu, pemerintah juga telah melihat dan meneliti tentang itu, untuk mengidentifikasi fungsi yang dapat digantikan.”
Pada bulan Juli sebelumnya, di Malaysia sudah tersiar kabar mengenai proyek mata uang kripto bernama Harapan Coin. Rencana proyek Harapan Coin ini dikabarkan di beberapa media Malaysia sebagai mata uang kripto Malaysia. Proposal penerbitan mata uang Harapan Coin pun disebut sudah diterima oleh Bank Negara Malaysia (BNM).
Sejak diajukan di bulan Juli, Harapan Coin sendiri nampak menuai pro dan kontra. Najib Razak, mantan wakil perdana menteri Malaysia menentang gagasan Harapan Coin. Sementara itu, Menteri Wilayah Malaysia, Khalid Samad justru menanyakan kepada Najib mengapa mempertentangkan rencana penerbitan mata uang kripto sendiri untuk Malaysia.
Saat menghadiri peluncuran The Lost Food Project Kamis malam kemarin (15/11/18), Khalid Samad mengatakan:
“Mengapa Najib ingin mempertahankan Bitcoin … Apakah Ia memiliki banyak Bitcoin? Mengapa kita tidak dapat menciptakan mata uang kripto kita sendiri, yang dapat dikendalikan dan dikelola oleh pemerintah?”, tegasnya.
Terkait dengan Harapan Coin itu, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa sejauh ini usulan Harapan Coin masih belum ditanggapi dengan serius. Namun menurutnya proposal tersebut masih ada kemungkinan untuk dapat diterima.
“Kami mungkin menerimanya … namun bergantung pada seberapa baik kerjanya”.
Ketika ditanya pendapat pribadinya apakah proposal Harapan Coin itu disetujui oleh BNM, Mahathir sendiri menyatakan belum berdiskusi dengan BNM lebih jauh. Menurutnya, mata uang kripto ataupun mata uang digital nantinya akan menjadi mata uang Malaysia.
Satu hal yang ditekankan tentang mata uang digital oleh Mahathir Mohamad, karena mata uang kripto cukup menarik menjadi komunitas tanpa uang tunai. Alasannya, ketika uang tunai tidak digunakan, korupsi dapat dibatasi.
Mahathir Mohamad melihat hal diatas setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Menurutnya, di India sudah terbangun komunitas tanpa uang tunai. Mahathir mengatakan:
“Ketika uang tunai tidak digunakan, korupsi dapat dibatasi”.
Mahathir sendiri sempat mempunyai gagasan untuk penerbitan mata uang Asia Timur yang sama. Mata uang tersebut diproyeksikan untuk dipergunakan secara spesifik, hanya untuk tujuan perdagangan saja, bukan untuk penggunaan secara domestik.
Gagasan itu pernah disampaikan juga pada saat menghadiri KTT Asean ke 33. Ide lamanya tersebut, dilandasi untuk bisa meminimalisir masalah yang ada, karena menurutnya pertukaran devisa saat ini belum ada solusi yang lebih memadai.