Kejadian aneh terjadi pada dua transaksi ethereum yang terjadi hari Rabu, dua hari lalu (10/6/2020). Tidak hanya sekali, namun dua kali transaksi yang diketahui terjadi memakan biaya atau fee transaksi Ethereum dengan nilai mencapai hampir Rp. 36 milyar.
Pertama kalinya, transaksi yang sempat diketahui adalah berasal dari address
0xcDd6a2b9DD3e386C8cd4a7ada5cab2F1c561182D. Transaksi yang dilakukan address itu sehari lalu, (11/6/2020) dengan total transfer sebesar 350 ETH (USD 81.959). Namun pada transaksi yang tersimpan di block 10241999 tersebut ternyata menggunakan nilai Gas sebesar 508.034.850 GWei.
Dengan nilai Gas sebesar itu, terang saja membuat fee transaksi ethereum yang dilakukan membengkak menjadi 10.668 ETH. Nilai dalam bentuk Ethereum (ETH) itu setara dengan USD 2.498.296. Jika dirupiahkan setara dengan Rp. 35,5 milyar, atau hampir mencapai Rp. 36 milyar.
Pada detail keterangan transaksi di gambar tersebut, total transfer yang dilakukan sebesar 350 ETH, namun total biaya atau fee transaksi ethereum yang ada justru bernilai jauh lebih besar.
Sementara block 10241999 yang terkait pada transaksi tersebut berhasil ditambang oleh ETH pool dari BitFly. Beberapa saat kemudian, pihak ETH pool memposting insiden yang terjadi melalui Twitter.
Pada ciutan itu, ETH poll menyebutkan agar siapapun yang melakukan transaksi itu untuk segera menghubungi mereka.
Tidak Hanya Sekali, Fee Transaksi Ethereum Sehari Sebelumnya Juga Hampir Mencapai Rp 35 Milyar
Dari insiden yang terjadi kemarin, ternyata diketahui sudah terjadi juga sehari sebelumnya. Yang cukup aneh, total biaya transaksi ethereum itu juga dilakukan dari address yang sama. Yakni pada address 0xcDd6a2b9DD3e386C8cd4a7ada5cab2F1c561182D.
Total Gas yang digunakan juga sama, sebesar 508.034.850 GWei. Sehingga total fee transaksi Ethereum pada transaksinya mencapai nilai 10.668 ETH, setara dengan USD 2.449.897. Jika di kurs rupiah kurang lebihnya sekitar Rp. 34,9 milyar, atau hampir mencapai Rp. 35 milyar.
Padahal total transfer di transaksi itu justru bernilai jauh lebih kecil, hanya 0,55 ETH. Sungguh menjadi tidak wajar jika ternyata biaya transaksi yang dilakukan bahkan mencapai nilai puluhan milyar.
Modus Money Laundry Baru?
Pada komentar yang kerap muncul terkait insiden tersebut, sejumlah orang menilai transaksi itu bisa saja menjadi modus baru untuk money laundry atau modus pencucian uang baru. Alasan utama yang mungkin cukup mendasari lantaran jika hanya sebuah kesalahan teknis, namun bagaimana bisa terjadi sampai dua kali berturut-turut. Bahkan dengan nilai Gas transaksi yang sama, 508.034.850 GWei.
Persepsi sebagai modus money laundry mungkin saja terlalu berlebihan. Namun cara itu bisa saja dilakukan, dengan menggunakan trust node milik salah satu miner yang bisa dipercaya untuk operasinya.
Sehingga ketika transaksi yang tercatat adalah dengan nominal yang kecil. Meskipun biaya transaksinya jauh lebih besar, bisa saja kecenderungan orang hanya akan memperhatikan nilai total transfer yang dilakukan, tidak sampai detail melihat nominal biaya transaksi yang ada.
Namun, tentu saja masih ada kemungkinan yang lain. Kemungkinan kedua yang memungkinkan terjadi adalah karena benar-benar merupakan kesalahan teknis. Apakah sampai terulang hingga dua kali? Tetap saja memungkinkan.
Fee Transaksi Ethereum Dengan Nilai Gas Sama
Penggunaan nilai Gas sebesar 508.034.850 GWei yang sama di kedua biaya transaksi itu bisa menjadi alasan yang kuat. Di berbagai platform wallet, bahkan untuk Altcoin Ethereum, umumnya nilai besaran Gas ini sudah bisa ditentukan sendiri oleh pengguna. Ditambah lagi, address terkait pada dua insiden tersebut masih berumur kurang lebih 4 hari, jika dilihat dari transaksi pertama yang dilakukan.
Kemungkinan saat mencatatkan Gas sebesar itu, tidak diketahui oleh pengguna bahwa bisa membuat nilai biaya transaksi menjadi membengkak. Namun, jika diketahui besaran total aset yang dimiliki pada address bersangkutan, sangat kecil kemungkinan pengguna itu adalah pengguna yang baru mengenal dunia kripto.
Alternatif kemungkinan ketiga, adalah sebagai modus miner itu sendiri, yang mengirimkan biaya transaksi kepada trust node miliknya sendiri. Jika muncul pertanyaan seperti apa motifnya? Bisa saja itu hanya dilakukan untuk mencari sensasi saja. Kejadian seperti salah kirim transaksi kepada bursa kripto besar tertentu, ataupun mining pool tertentu.
Selanjutnya pihak bursa atau mining pool tersebut lantas mengembalikan kepada pihak pengirim transaksi tersebut. Motif ini cukup memungkinkan dilakukan untuk mencari image atau pencitraan bagi perusahaannya.
Kemungkinan terakhir, adalah adanya bug pada platform wallet yang digunakan oleh pengguna. Pasalnya pada dua transaksi yang terindikasi menggunakan total nilai Gas dengan besaran yang sama, sebesar 508.034.850 GWei. Kemungkinan bug itu juga memungkinkan sehingga di dua insiden transaksi yang dilakukan tepat menggunakan nilai Gas yang sama. Hal ini bisa tejadi bug pada penggunaan algoritma estimasi biaya transaksi yang dipergunakan.