Lidah memang tak bertulang, terkait dengan bitcoin, hal itu kerap terjadi. Pada mulanya Jamie Dimon adalah sosok anti bitcoin. Dirinya secara agresif kerap menyerang bitcoin. Situasi itu kemudian mulai berubah sejak 2018.
Pada tahun itu, Jamie Dimon mulai mengakui salah dan menyesal pernah menyebut bitcoin adalah penipuan. Terlebih kemudian, diketahui ana niat Jamie Dimon untuk menerbitkan Stablecoin bernama JPM Coin.
Namun sekarang, Jamie Dimon makin berubah 180 derajat. Terlebih dengan rencananya untuk meluncurkan simpanan dana bitcoin untuk klien sebagai aset kekayaan pribadi di platformnya. Kabarnya peluncuran opsi layanan bitcoin ini bakal mulai berjalan akhir tahun nanti.
Sempat tersiar kabar, penawaran khusus itu nantinya akan diberikan pada klien di devisi private wealth JPMorgan. Langkah serupa juga pernah dilakukan oleh Morgan Stanley MS. Kala itu, Mongan Stanley meluncurkan akses dana bitcoin untuk klien private di Galaxy Digital, FS Investment, maupun di NYDIG.
Tidak lama setelah kabar peluncuran dana bitcoin, saham JPMorgan mulai melonjak tipis 0,5%. Sementara itu, harga Bitcoin juga menanjak naik lebih tinggi setelah sempat koreksi tajam di bawah USD 50.00. Harga Bitcoin sekarang tercatat senilai USD 53.362 per BTC.
Situasi pasar di komunitas Bitcoin seakan menyambut hal ini sebagai sebuah “kemenangan mutlak”. Asumsinya ada perubahan besar-besaran terjadi di kalangan investor institusional dalam memandang bitcoin. Jamie Dimon, adalah representasi pihak bankir, yang selama ini cukup anti terhadap bitcoin. Hal serupa juga mulai terlihat positif pada pasar Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Setidaknya tolak ukur yang paling sederhana melihat sikap investor institusional bisa dilihat melalui GBTC. Pasar di GBTC telah naik 195% dalam enam bulan terakhir.