Pengusung Smartphone Android pertama di dunia, HTC, dua hari lalu (5/12/18) memperkenalkan demo untuk produk Exodus 1, yang sudah sejak bulan Mei lalu mulai diperkenalkan. Demonstasi perkenalan produk HTC untuk Exodus 1 itu tepat seminggu setelah produk Finney dari Sirin Labs resmi dirilis.
Phil Chen selaku Decentralized Chief Officer di HTC pada kesempatan tersebut hadir pada event Slush di Helsinki, Finlandia.
Tepat pada hari kedua di event itu, mengusung topik tentang “The Founder Stage”. Khusus pada agenda itu, Phil Chen satu panggung bersama dengan Charlie Lee, pendiri Litecoin.
Pada kesempatan tersebut, Chen mengatakan bahwa di dunia internet yang serba terbuka saat ini diibaratkannya sepert saat HTC Dream pertama kali diluncurkan secara komersil dengan sistem operasinya yang open source.
Chen menganggap langkah pertama itu sebagai langkah penting untuk merebut kembali detail informasi pribadi dan identitas digital dari “tirani” raksasa teknologi. Apa yang disampaikan Chen memang punya dasar. Menurutnya, “Seluruh gerakan ini telah dibajak,” terangnya.
Alasan utama menurut Chen adalah karena di dunia saat ini, teknologi telah dikuasai oleh tujuh konglomerat besar saja. Dunia digital sudah bermetaformosis menjadi “sistem feodal” baru. Sehingga kondisi tersebut harus bisa berubah.
Phil Chen beranggapan bahwa teknologi blockchain dapat menjadi jalan terbaik dengan memberikan akses mutlaknya kembali kepada pengguna langsung. Dengan private key, pengguna dapat memiliki hak aksesnya secara mutlak, bukan orang lain.
HTC Exodus 1 Dibandrol 0,15 BTC
Produk HTC Exodus 1 ini hanya bisa dibeli menggunakan mata uang kripto saja, seperti Bitcoin, Ethereum dan juga Litecoin. HTC Exodus 1 dijual tidak terima Fiat. Harga Exodus 1 dibandrol sebesar 0,15 BTC atau sekitar 8 juta rupiah di kurs bitcoin saat ini.
Untuk pembelian menggunakan Ethereum berkisar sekitar 4,78 ETH, dan Litecoin sebesar 19, 84 LTC. Mata uang kripto yang dipergunakan untuk pembelian Exodus 1 tentu saja akan berfluktuasi. Namun dari ciutan Charlie Lee menyebut bahwa harga tersebut adalah fixed rate.
Jika di lihat pada fluktuasi harga kripto yang ada saat ini, tentu orang dapat menyimpulkan bahwa harga produk di smartphone berbasis blockchain jauh lebih murah. Namun pihak HTC sendiri memiliki inisiatif setelah produk Exodus 1 untuk memproduksi ponsel-ponsel dengan harga yang lebih terjangkau.
Inisiatif tersebut dinilai Chen agar bisa menjangku masyarakat yang tidak dapat akses perbankan di seluruh dunia.
Untuk konsumen yang berada di AS, Inggris, Hongkong, Singapura, sudah dapat memesan langsung per produk Exodus 1. Sedangkan untuk negara lainnya, pemesanan itu dapat dilakukan melalui program Early Access di situs utama HTC.
Seperti Apa HTC Exodus 1
HTC Exodus 1 ini merupakan “Blockchain Smartphone”. HTC sengaja membut produk Exodus 1 tersebut dengan berbasis pada teknologi blockchain. Maka dengan smartphone tersebut, sudah dilengkapi dengan hardware wallet cryptocurrency.
Sedangkan terkait dengan spesifikasi untuk Smartphone Exodus 1 sendiri kurang lebih mirip dengan smartphone lainnya. Kurang lebihnya berikut adalah spesifikasi HTC Exodus 1:
- Display: 6-inch IPS LCD display, 1440×3120 resolution
- Durability: IP68 dustproof and waterproof
- Chipset: Qualcomm Snapdragon 845
- OS: Android 8.1
- Storage and Memory: 6GB RAM, 128GB internal storage (non-expandable)
- Battery: 3500 mAh battery, USB type-C charging, support for fast charging
- Camera: 16-MP and 12-MP main camera, dual 8-MP selfie camera
- Connectivity: 4G LTE, Bluetooth 5.0, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot
- Headphone jack: Yes
Bisa dikatakan, untuk smartphone dengan spesifikasi yang kurang lebih mirip, Exodus 1 masih jauh lebih unggul. Nilai lebihnya tersebut tentu saja karena produk Exodus 1 sudah diimplementasikan dengan teknologi blockchain. Dengan Exodus 1, artinya pemilik smartphone itu sama halnya sekaligus telah memiliki hardware wallet kripto.
Yang cukup menarik tentang desain platform berbasis blockchain di produk ini, adalah karena setiap unit Exodus 1, sama halnya menjadi sebuah simpul node di jaringan blockchain milik HTC sendiri. Aplikasi dari pihak HTC ini sendiri merupakan sebuah dApss yang bersifat open-source.
Fungsi piranti dApss tersebut tidak lain untuk memproses transaksi yang dilakukan oleh pengguna smartphone. Setiap pemilik smartphone di dalam jaringan dapat secara langsung untuk memperdagangkan aset kriptonya satu sama lain.
Hal tersebut memang sudah cukup memungkinkan, lantaran perangkat Smartphone pengguna sama halnya sudah berfungsi sebagai sebuah hardware wallet.
Keamanan HTC Exodus 1
HTC Exodus 1 ini dilengkapi juga dengan TrustZone “Secure Encleve”. Fitur ini tentu saja cukup jarang ditemukan pada rata-rata ponsel android. Apa yang dimaksud dengan TrustZone ini pada dasarnya merupakan sebuah OS mini berbasis perangkat keras.
Fungsi dari TrustZone adalah menjadi sebuah brankas bank digital. Sehingga pengguna smartphone ini juga bisa dengan mudah untuk mengelola aset kriptonya. Bagaimana bisa? TrusZone ini dapat berjalan secara paralel dengan OS Android 8.1 yang digunakan di HTC Exodus 1.
TrustZone sendiri sifatnya dapat melindungi semua data yang telah tersimpan. Hal itu karena semua data, baik yang ada di telepon termasuk juga dengan OS Android yang digunakan, tidak dapat dibaca. Kurang lebihnya, TrustZone ini hanya melindungi semua data yang berjalan diatasnya saja.
Sedangkan untuk pengelolaan aset kripto di dalam wallet yang telah ada di dalam smartphone satu ini, HTC menggunakan wallet Zion. Untuk dipergunakan dalam bertransaksi, juga sudah dilengkapi dengan aplikasi yang sudah diintegerasikan dengan Zion.
Pihak HTC juga sudah merilis SDK Zion berserta API untuk para pengembang yang yang ingin bisa mengintegerasikan pembayaran melalui Zion.
Wallet Kripto Exodus 1 Berbeda Dengan Finney
Baik pada Finney dan Exodus 1, memang sama-sama memiliki wallet kripto di dalamnya dalam bentuk Cold Storage. Namun bisa dikatakan bahwa wallet kripto di Exodus cukup berbeda dengan Finney.
Finney menggunakan Cold Storage ini dengan menyimpan private key penggunanya langsung di dalam perangkatnya. Sifat wallet dengan tipikal Cold Storage tentu memang lebih aman. Namun jika key tersebut disimpan secara langsung di dalam wallet, maka jika perangkat smartphone rusak, atau hilang, maka akses tersebut pun juga akan hilang jika sebelumnya belum di backup.
Sedangkan di dalam Exodus 1, pengguna yang perangkatnya hilang atau rusak, masih dapat memulihkan akses wallet kriptonya melalui Zion. Hal ini karena Zion di dalam HTC memiliki fitur Social Key Recovery. Sifatnya kurang lebih mirip seperti implementasi system recovery yang baru-baru ini dipergunakan oleh pihak Facebook.
(Gambar: HTC)