Harga kripto yang jatuh tersungkur sejak bulan November lalu membuat banyak pegiat startup blockhcain bangkrut. Terang saja, bagi startup blockchain tersebut membuatnya harus menghadapi situasi yang cukup sulit lantaran nilai asetnya merosot tajam.
Menurunnya harga kripto yang terjadi pada hampir keseluruhan varian kripto dan token tersebut membuat 90% dari nilai aset digital perusahaan menjadi ludes. Ada sekian banyak startup blockchain yang umumnya mendapat banyak dana dari proyek-proyek ICO, seperti yang dimuat di Bloomberg (7/12/18).
Sebut saja seperti yang dialami oleh ETCDEV, perusahaan pengembang di ETC, memutuskan untuk menutup perusahaannya pada tanggal 3 Desember lalu.
Unfortunately ETCDEV cannot continue to work in the current situation and has to announce shutdown of our current activities pic.twitter.com/N6xWnpBNJJ
— ETCDEV (@etcdev) December 3, 2018
Igor Artamonov, memberikan komentar di banyak media, mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini tidak akan menjadi masalah jika terjadi setahun lalu. Menurutnya, setahun lalu ada cukup banyak uang gratis yang bisa dijual dipasaran, tren penurunan harga saat ini telah mengubah segalanya.
Situasi sulit juga dialami oleh ConsenSys, salah satu perusahaan piranti lunak terkait dengan dunia kripto yang berbasis di New York. Startup ConsenSys ini pada hari Kamis pekan lalu (6/12/18) memutuskan untuk merumahkan 13% karyawan mereka. Padahal perusahaan ConsenSys ini di tahun 2016 sempat menjalin kemitraan dengan Microsoft melalui EBaaS.
Keputusan untuk memberhentikan karyawan tersebut juga dialami oleh Steemit. Perusahaan sosial media berbasis blockchain tersebut harus mengambil kebijakan dengan PHK 70% karyawannya. CEO sekaligus pendiri Steemit kemudian mempublikasikan kondisi yang dialaminya melalui platform Steemit di akun pribadinya.
While SpankChain was ~20 people back in March or so, many of those were project-based contractors that we stopped working with after their projects were complete in early summer. We’ve been a 12 person team for the last 6 months.
— 👹 Ameen Soleimani (@ameensol) November 29, 2018
SpankChain, platform hiburan dewasa juga mengambil langkah yang sama. SpankChain mengurangi jumlah pekerjanya menjadi 8 orang saja dari 12 orang yang ada. Padahal pihak SpankChain sendiri sudah pernah mengurangi karyawan mereka di bulan Maret.
Tidak hanya itu saja, Sirin Labs juga menelan kenyataan pahit yang sama. Padahal proyek Sirin Labs sendiri berhasil meraup hingga USD 158 juta tahun lalu. Produknya yang tertanam teknologi blockchain di dalamnya ini siap dikirim pada bulan Desember ini.
Akibat penurunan drastis harga kripto yang ada, membuat perusahaan ini banting setir dan berupaya untuk tak lagi memproduksi perangkat keras, melainkan hanya piranti lunak saja. Moshe Hogeg menyebut bahwa perusahaannya saat ini hanya memiliki cadangan dana operasional yang cukup untuk 6-12 bulan saja.
Sejak tahun 2012, sudah banyak perusahaan ventura yang turut serta untuk mendanai ribuan proyek dunia kripto yang umumnya dilakukan melalui ICO. Dari pantauan CoinDesk, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai total USD 5,6 milyar.
Direktur Autonomous Research, Lex Sokolin menerangkan bahwa akibat jatuhnya harga kripto di tahun 2018 ini bisa membuat 25 hingga 50 persen startup yang ada gulung tikar atau juga PHK karyawannya besar-besaran.
Hal senada juga diungkapkan oleh Martha Bennett, seorang analis dari Forrester Research. Menurut Martha, kondisi yang ada juga dapat berakibat sama, bahkan ada pebisnis yang tak lagi sanggup bertahan.
Perusahaan yang dimaksud oleh Martha Bennett adalah perusahaan mining farm yang berbasis di East Wenatchee – Washington, Giga Watt. Perusahaan mining farm ini bahkan sudah menyatakan bangkrut pada bulan November lalu. Mining farm satu ini tidak lagi mampu membiayai operasional yang dibutuhkan untuk melakukan pertambangan Bitcoin.
Satu-satunya hal yang menyebabkan sekian banyak perusahaan berada dalam situasi yang cukup pelik adalah karena perusahaan tersebut cenderung untuk menyimpan dananya dalam bentuk aset digital, seperti BTC ataupun ETH.
Disadari memang bahwa pada tahun 2017 lalu, telah banyak perusahaan ataupun startup-starup blockchain ini yang mendulang cuan besar. Namun seiring berjalannya waktu, muncul begitu banyak proyek-proyek scam baru yang tidak bisa dihindari.