Tahun 2020 adalah tahun kedua bagi BitCherry sejak platform blockchain komersial terdistribusi ini didirikan tahun 2018 silam. Saat ini, BitCherry juga dikenal dengan infrastruktur sektor komersil terdisitribusi pertama yang berbasis teknologi IPv8.
Inovasi yang dilakukan memberikan paradigm baru dalam teknologi. BItCherry memiliki filosifi desain arsitektur yang aman, efisien, dan independen untuk memanfaatkan ekosistem bisnis yang ada.
Fokus tata letak proyeknya adalah dalam mengintegerasikan kebutuhan bisnis, tren pasar, dan pengguna secara keseluruhan. Tentu saja, BitCherry didukung dengan pengalaman praksis untuk mengintegerasikan aplikasi strategis sampai operasional untuk penggunanya.
Jika dibandingkan dengan ETH, EOS, ataupun rantai block tradisional lain secara umum, arsitektur teknis BitCherry dirancang agar bisa menjangkau segmentasi lebih jauh. Pengembang memiliki ambisi teknis soal inovasi ledger public ini.
Termasuk dalam inovasi dalam meningkatkan kapasitas transaksi per detik. Bahkan kurang dari satu persepulih ribu kali per detik. Kecepatan pemprosesan transaksi dapat berimplikasi pada kemacetan trafik data. Hal ini juga bisa berpotensi menjadi masalah besar industri blockchain.
Sementara EOS mungkin menjadi platform yang pertama mengusung soal TPS ini. Dengan klaim TPS EOS mampu mencapai satu juta transaksi per detik menggunakan Grapheme yang ditunjang dengan mekanisme BFT-DPos.
Namun dalam proses implementasinya menghadapi banyak kesulitan. Dan yang paling banyak di sorot seperti proses jual beli vote dalam mekanisme DPOS. Setidaknya di EOS ini ada 21 simpul node yang terbesar dan dikendalikanoleh beberapa orang saja. Kondisi ini memperkeruh dan berimbas pada pengembangannya.
Ketika simpul node jadi tidak loyal di platform, maka terjadi masa yang stagnan. Seluruh ekosistem jaringan EOS bisa menghadapi masalah besar. Dalam kajian pengukuran yang cukup ideal berdasarkan hasil dari B1, TPS EOS setidaknya berkisar kurang dari 2000. Fakta ini jelas berbeda jauh dengan klaim yang disebutkan dalam whitepapernya.
Sementara pada konsensus aBFT, node BitCherry juga mengadopsi HashGraph. Mekanisme yang digunakan dengan memperkenalkan ekspansi lapisan jaringan yang mengacu pada jaringan utama.
Upaya ini memungkinkan memperoleh sumber daya komputasi sendiri, mandiri. Termasuk dalam hal kapabilitas memperoses transaksi. Secara tidak langsung, upaya ini bisa menjadi solusi skalabilitas di seluruh ekosistem jaringan.
Hasilnya, konsensus node di seluruh jaringan bisa diperluas hingga 100 ribu. Seluruh node yang berpartisipasi pada penjagaan konsensus di setiap jaringan dapat dikelola setidaknya ratusan simpul koneksi. Terkait dengan stabilitas dan tingkat efisiensi, TPS dapat menghasilkan lebih dari 100.000.
Sebagai tambahan, pada proses ini juga berjalan di IP lapis jaringan berbeda. Artinya BitCherry dapat mencapai konsensus secara peer-to-peer berkecepatan tinggi melalui dua piranti berbeda. Pada lapisan jaringan itu BitCherry bisa mencapai layanan domain + DNS yang terdesentralisasi. Layanan Web terdesentralisasi HTTP + serta layanan aplikasi terdesentralisasi lainnya.
Implementasi enkripsi komunikasi secara point-to-poin beserta otorisasi melalui digital signature, smart contract berbasis peer-to-peer dapat mencegah potensi serangan DNS, DDOS, dan memastikan privasi serta keamanan node.
Seperti yang kita ketahui, pada gelombang baru era teknologi saat ini, pengembang menjadi kekuatan utama yang signifikan dalam membangun ekosistem berbasis teknologi. Oleh sebab itu, jika biaya pengembangan dapat ditekan seminimal mungkin, maka proses pembelajaran itu menjadi kuan lancar. Perusahaan dan ekosistem Dapp juga dapat beradaptasi dan bergabung ke dalam ekologi itu.
Pada smart contract BitCherry berfungsi penuh. Orientasi pengembangan smart contract ini untuk lebih memudahkan pengembang. Docker yang dikembangkan BitCherry memiliki fitur lengkap. Lebih banyak mengakomodir berbagai jenis bahasa pemprograman. Selain itu mendukung pula untuk sanbox.
Terkait dengan dukungan bahasa pemprograman ini, seperti untuk C++, Java, Go, hingga TypeScript yang digunakan oleh pengembang smart contract di EOS. Secara tidak langsung, dukungan banyak varian bahasa pemprograman ini membuat kalangan perusahaan ataupun pengembang individu untuk mempelajari banyak hal, ataupun jika berniat untuk membuat pengembangan berdasarkan kebutuhannya sendiri.
Pada tanggal 20 Februari lalu, BitCherry juga menjadi sponsor event Blockchain Economy Summit 2020 yang digelar di Istambul Turki. Pada kesempatan tersebut, BitCherry banyak memperkenalkan ide dan inovasi baru kepada para peserta.
Inovasi yang terus dikembangkan tersebut tidak hanya sebatas pembaruan teknis, namun juga menandai iterasi seluruh industry. Secara keseluruhan, BitCherry punya peluang untuk mematahkan belenggu ekologi bisnis praktis. Hal ini sejalan dengan pengalaman internet yang telah menjadi cukup terintegerasi, menjadi evolusi teknologi informasi. Dalam hal ini, BitCherry dengan potensinya memiliki masa depan terhadap ekologi rantai block komersil.
(gambar: doks Bitcherry)