• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Chainalysis – Bitcoin Untuk Tindak Kriminal Menurun 7 persen
News

Chainalysis – Bitcoin Untuk Tindak Kriminal Menurun 7 persen

Edukasi BitcoinBy Edukasi BitcoinJuly 2, 2019Updated:August 12, 20215 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Chainalysis – Bitcoin Untuk Tindak Kriminal Menurun 7 persen
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Hasil analisis baru dari Chainalysis, penggunaan Bitcoin untuk tindak kriminal menurun 7 persen. Laporan analisis Chainanalisis itu adalah bertajuk “Cryptocrime Report: Decoding Darknet Markets, Hacks, and Scams”.

Selama ini Bitcoin sudah kerap dicitrakan negatif karena dianggap banyak digunakan untuk tindak melanggar hukum, kriminal. Padahal, persepsi semacam itu menjadi cukup tidak berdasar. Bitcoin menjadi lebih mudah untuk ditelusuri, sehingga beberapa analisis terhadapnya  memungkinkan untuk menelusuri transaksi-transaksi ilegal. Termasuk hasil-hasil laporan analisis dari Chainanalysis tersebut.  

Laporan analisis Chainalysis tersebut berdasarkan analisis dari periode tahun 2012 hingga 2018. Disebutkan, bahwa penggunaan cryptocurrency secara umum, tidak hanya bitcoin, meningkat secara signifikan di tahun 2018. Namun, jumlah itu ternyata jauh lebih kecil dari pasar yang lebih besar. Kenyataannya, secara spesifik untuk penggunaan bitcoin untuk tindak kriminal menurun hingga 7 persen dari tahun 2012 hingga 2018.

Perbandingan Data IOCTA Tahun 2018 – Penggunaan Bitcoin untuk Pendanaan Teroris Justru Lebih Banyak Menggunakan Transfer Antar Bank

Pada tahun 2018, IOCTA merilis hasil laporan analisis tentang potensi penggunaan cryptocurrency untuk pendanaan teroris. Hasilnya cukup mengejutkan, lantaran pendanaan teroris justru lebih banyak menggunakan cara konvensional, transfer antar bank.

Hasil laporan analisis dari IOCTA juga senada dengan hasil laporan analisis yang dirilis oleh Yaya Fanusie dari FDD (Foundation for Defence of Democracies Center). Hasil laporan Yaya Fanusie tersebut menyebut bahwa hanya kelompok-kelompok teroris pinggiran saja yang menggunakan bitcoin dan cryptocurrency. Sementara pendanaan kelompok teroris pinggiran itu disebut Yaya telah gagal.

Pemberitaan Miring Di Bloomberg

Pemberitaan yang termuat di Bloomberg hari ini, memuat tentang hasil analisis dari Chainalysis dengan tendensi menyebut angka penggunaan Bitcoin untuk tindak kriminal mencapai USD 1 milyar. Hal ini pada dasarnya tidak sesuai dengan hasil analisis Chainalysis yang sebenarnya.

laporan chainalysis - bitcoin

Dalam hasil analisanya, Chainanalysis menyebut angka USD 1 milyar itu merupakan total angka insiden peretasan cryptocurrency. Data tersebut pun tidak hanya hasil analisis untuk Bitcoin, Chainalysis merilis analisa juga terkait dengan Ethereum. Modus peretasan terbanyak juga berasal dari bursa-bursa kripto konvensional dengan pola yang terpusat.

bloomberg

Ethereum Mudah Menjadi Modus Scam Dari Proyek ICO

Lebih kontraproduktif, berdasarkan data dari analisisnya ternyata justru ekosistem Ethereum yang menjadi cukup besar digunakan sebagai modus tindak kriminal terbanyak. Chainalysis lebih banyak fokus dalam analisisnya terkait dengan maraknya proyek-proyek scam. Mulai digunakan untuk modus penipuan proyek token baru melalui ICO yang meningkat di tahun 2017.

Disebutkan bahwa 82% persen dari keseluruhan proyek ICO di tahun 2017 dibangun menggunakan Ethereum. Hasilnya, sebagian besar dari proyek tersebut digunakan sebagai modus paling mudah untuk melakukan penipuan, phishing, proyek ICO gagal, maupun skema ponzi.  Belakangan, penurunan tindak penipuan dan kejahatan melalui platform Ethereum terjadi lantaran proyek ICO sudah kehilangan popularitasnya.

Pasar Darknet – Pasar Gelap Online

Darknet, atau pasar gelap online ini memang benar banyak menjadi sasaran untuk melakukan tindak kriminal. Namun tentu saja tidak hanya menggunakan Bitcoin saja, banyak juga yang menggunakan mata uang USD atau fiat kertas.

Berdasarkan data Chainanalysis, transaksi di Darknet melalui Bitcoin id sepanjang tahun 2017 memang meningkat tajam. Nilainya mencapai USD 700 juta. Namun kemudian aktifitas pasar gelap online ini mulai turun tajam sampai 60% ketika AlphaBay dan Hansa ditutup pada pertengahan tahun 2017.

darknet bitcoin - laporan chainalysis
Data dari laporan analisis Chainalysis

Meski memang benar di tahun 2017 jumlah dana yang masuk di Darknet meningkat, namun faktanya pada tahun 2018 menurun. Pada tahun 2018 itu, transaksi Bitcoin untuk tindakan ilegal menurun sekitar USD 515 juta. Trutun sekitar 7 persen dari tahun 2017 yang saat itu mencapai USD 872 juta.

Sebaliknya, dari transaksi bitcoin, melalui perusahaan Chainalysis tersebut, justru dapat lebih mudah untuk melacak transaksinya dengan bekerjasama di beberapa bursa kripto konvensional. Tujuannya agar bisa melakukan tindakan pencegahan yang lebih mudah.

Fakta tersebut sebenarnya menjadi titik poin yang lebih krusial. Karena pada akhirnya modus penggunaan Bitcoin pada dasarnya keliru, sebab justru akan lebih mudah untuk dilacak.

Tidak Pernah Ada Komparasi Analisis Berimbang

Sejauh ini, analisis yang ada dalam penggunaan mata uang, baik fiat maupun dalam bentuk Bitcoin atau cryptocurrency lain secara umum tidak menggunakan komparasi berimbang.

Sebaliknya, penggunaan Bitcoin dalam tindak kejahatan justru lebih banyak membantu dalam penyusunan analisis, mulai dari mencari jumlah total penggunaannya, mengarah kemana saja transaksi itu. Seperti bagaimana Chainanalysis bisa menyuguhkan data analisisnya.

Pada dasarnya, hal tersebut bisa dikatakan masih tidak menggunakan komparasi yang berimbang. Sejauh dari berbagai analisis yang ada, Bitcoin selalu lebih banyak menjadi obyek. Dalam hal ini, tidak pernah ada analisis yang cukup transparan berapa total jumlah USD ataupun mata uang Fiat lain yang dipergunakan untuk tindak kriminal.

Menanggapi pemberitaan di Bloomberg, Jameson Loop memberikan komentar dalam ciutannya. Dalam ciutannya, Loop menirukan headline Bloomberg secara berbeda dengan menuliskan, “Aktifitas Dolar untuk tindak kriminal di black market mencapai USD 1 trilyun tahun ini”.

"Dollar criminals to spend $1 Trillion on black market this year!" https://t.co/kMKWkkNOCv

— Jameson Lopp (@lopp) July 1, 2019

Alasan itu memang jauh lebih logis, karena selama ini tidak pernah analisis berapa total penggunaan mata uang Fiat seperti USD untuk tindak kriminal atau melanggar hukum.Baru akan dikatakan berimbang, jika analisis tersebut mampu membuat komparasi secara lebih detail, antara total penggunaan Bitcoin, dengan total jumlah USD yang dipergunakan untuk tindak melanggar hukum.

Bitcoin Chainalysis
Previous ArticleBIS – Bank Sentral Harus Membuat Mata Uang Digital Sendiri
Next Article Biaya Masternode Besar? Tidak Lagi Di Netrum
Edukasi Bitcoin
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

EdukasiBitcoin adalah media online untuk berbagi pengetahuan dasar tentang Bitcoin. Harapannya, agar bisa dijadkan sebagai sumber informasi maupun sebagai referensi penambah pengetahuan yang bermanfaat, berkaitan dengan Bitcoin dan teknologi yang melingkupinya.

Related Posts

BingX Bermitra dengan Cornix Untuk Tingkatkan Perdagangan Otomatis

July 4, 2025By guestpost

BingX AI Berkembang Menjadi Asisten Perdagangan Kripto Dengan Layanan Lengkap

June 24, 2025By guestpost

BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto

May 28, 2025By guestpost

Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD

February 26, 2025By guestpost

TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat

February 25, 2025By guestpost

Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar

February 15, 2025By guestpost
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • BingX Bermitra dengan Cornix Untuk Tingkatkan Perdagangan Otomatis
  • BingX AI Berkembang Menjadi Asisten Perdagangan Kripto Dengan Layanan Lengkap
  • BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto
  • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
  • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2025 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.