Pernyataan Elon Musk terkait latar belakang Tesla tidak lagi menggunakan Bitcoin mendapatkan perlawanan sengit dari komunitas bitcoin, bahkan pemerhati lingkungan. Pasalnya, upaya itu justru membuka kenyataan bahwa Tesla sendiri tidak ramah lingkungan.
Jauh sebelumnya, Tesla sempat menerima pembayaran dengan Bitcoin di situsnya untuk beberapa tipe produk mobil Tesla. Tiba-tiba, opsi pembayaran bitcoin itu dihapus tanpa ada penjelasan resmi dari Tesla.
Ternyata, Elon Musk memberikan pernyataan bahwa Tesla secara resmi mencabut opsi pembayaran bitcoin itu karena pertambangan bitcoin menggunakan energi fossil.
Pernyataan ini langsung saja mendapatkan kritik pedas seketika dari komunitas bitcoin. Tidak hanya dari pengguna bitcoin, namun juga pemerhati lingkungan. Pasalnya, Tesla sendiri selama ini tidak pernah bisa lepas dari penggunaan energi fossil.
Disamping itu, maksud Elon yang bernada melawan Bitcoin ditandai dengan menerima kerjasama dengan Dogecoin, melalui proyek DOGE-1. Alih-alih tak lagi mendukung bitcoin, Tesla justru semakin mengakomodir koin lelucon tersebut.
Pertimbangan yang dijadikan alasan, bahwa Dogecoin seakan-akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan Bitcoin.
Komunitas bitcoin sontak saja langsung menyerang balik pernyataan Elon Musk. Beberapa pihak bahkan terang-terangan justru tidak akan membeli produk-produk Tesla. Seperti inisiatif yang dilakukan Bitcoin Magazine.
Beberapa kritik lain, menyebutkan bahwa Tesla selama ini justru bergantung pada penggunaan energi fossil, terutama untuk pengisian mobil listrik Tesla.
Salah satu pengamat energi dan lingkungan, Alex Epstein justru menyebut Tesla justru lebih dominan menggunakan energi dari batu bara.
Menariknya, ada indikasi bahwa Elon Musk melalui Tesla, juga berupaya untuk bisa masuk ke pasar energi terbarukan di Amerika Serikat. Dikutip dari Reuter hari Rabu (12/5/21), Tesla memang berpacu untuk bisa masuk pasar energi terbarukan AS yang bernilai milyaran dolar. Pemerintahan era Joe Biden saat ini, sedang gencar-gencarnya dengan proyek ’zero-emission goal‘. Sementara Tesla, sebagai salah satu produsen mobil listrik, mencoba meraih keuntungan sebagai salah satu pabrikan mobil listrik yang menggunakan energi terbarukan.