BitcoinMedia – Aplikasi Voting. Ada indikasi percobaan peretasan saat penyelenggaraan pemilihan di negara bagian AS, Virginia Barat tahun 2018 silam. Hal itu sempat diinformasikan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) pekan lalu (5/10/19).
Pada penyelenggaraan pemilihan saat itu, sudah menggunakan aplikasi voting berbasis blockchain yang bernama Voatz. Dari laporan FBI, pihaknya saat itu masih berupaya untuk menyelidiki upaya peretasan yang telah diidentifikasi.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, alamat IP yang diduga melakukan pelanggaran adalah terhubung dari Universitas Michigan. Meski upaya ini bisa dikatakan gagal, namun pihak FBI masih menelusuri lebih jauh.
Dalam press rilis waktu itu, pengacara Mike Stuart menyebut tidak ada tuntutan pidana dalam kasus itu. Meski demikian, pihak FBI masih terus melakukan penyelidikan. Ada kemungkinan bahwa seseorang dalam upaya peretasan itu adalah bagian dari kursus keamanan pemilu di Universitas Michigan. Universitas satu ini disebut merupakan salah satu pusat akademis utama terkait dengan penilitian keamanan pemilu.
Pemungutan Suara Tetap Tidak Berubah
Dari pemilihan yang sudah dilakukan, tidak ada satu suara pun yang berubah. Sejak saat pemilihan berlangsung, Sekretaris pemerintahan di negara bagian Virginia Barat, Mac Warner sudah siaga penuh. Upaya itu untuk mengantisipasi adanya upaya-upaya pelanggaran akses.
Sedangkan menurut Warner, aplikasi voting berbasis blockchain Voatz, sudah dilengkapi dengan banyak lapisan keamanan. Mulai dari verifikasi identitas, pengenalan wajah, sidik jari, hingga verifikasi pemilih.
Sempat memberikan komentar di CNN saat itu Warner mengatakan, “Upaya perlindungan yang dirancang pada aplikasi ini berhasil, dan bekerja sesuai harapan. Untuk melindungi informasi sebanyak mungkin, dan melindungi otentikasi pemilih maupun surat suara. Meski detail penyelidikan tidak dapat diungkapkan seluruhnya, namun kami menyatakan tidak ada suara yang berhasil dirubah, dilihat, ataupun menipulasi,” paparnya.