BitcoinMedia – Suku Bunga. Tensi gejolak terjadinya resesi tetap saja menghantui. Kurang lebih sudah ada 30 negara di dunia yang menerapkan untuk memangkas suku bunga acuan dengan harapan untuk bisa mendongkrak perekonomiannya. Disisi sebaliknya, Bitcoin tetap saja nyaman di singgasananya sampai sejauh ini.
Padahal, kebijakan yang sama diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat sendiri sudah disebut tidak memberikan dampak yang signifikan. Meski begitu, Federal Reserved (The FED) Rabu pekan lalu (18/9/19) kembali menurunkan suku bunga hingga 25 basis poin.
Penurunan suku bunga kali ini adalah menjadi 1,75% sampai 2%. Padahal penurunan suku bunga sebelumnya juga telah diterapkan hanya dalam tempo 48 hari. Tepatnya, The Fed pada tanggal 1 Agustus mengambil inisiatif tersebut.
Kebijakan serupa juga banyak dilakukan hampir sebagian negara. Pasca penurunan suku bunga yang diterapkan kembali oleh AS, Bank Sentral di Brazil, Arab Saudi juga menerapkan hal yang sama.
Penurunan Suku Bunga Tidak Berdampak Signifikan
Berkaca dari kebijakan yang diambil The Fed, penurunan suku bunga yang telah dua kali dilakukan memang tidak memberikan dampak yang signifikan. Walau banyak pengamat yang menyebut kebijakan itu sudah gagal, namun nampaknya upaya itu tetap diadopsi oleh Bank Indonesia.
Jika AS 2 kali menurunkan suku bunga dalam tempo 48 bulan, Bank Indonesia justru sudah tiga kali menurunkan suku bunga acuan di tahun 2019 ini. Totalnya saat ini BI sudah menurunkan hingga 75 basis poin.
Terakhir kalinya, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga di bulan Juli dan Agustus. Namun kembali diulang kebijakan yang sama setelah gelar Rapat Dewan Bubernur BI hari Kamis (19/9/19). Kali ini suku bunga yang ada adalah 5,25% dari sebelumnya 5,55%.
Dari data yang dihimpun oleh BIS menyebut sudah ada 38 bank sentral di seluruh dunia yang juga menerapkan pelonggaran nilai suku bunga. Bahkan, BIS juga memprediksi bahwa tahun depan akan lebih dari 50 bank sentral di seluruh dunia. Kesimpulan dari laporan data dari BIS memang menyiratkan situasi yang sama seperti di tahun 2008 silam.
Bitcoin Adalah Hal Lainnya
Berbeda dengan mata uang Fiat, ketakutan-ketakutan dan bayang-bayang reseni justru menjadi peluang bagus untuk Bitcoin maupun Emas. Analis senior E-Torro menyebut bada ekonomi yang mungkin bakal terjadi akan jadi peluang untuk Bitcoin.
Kemelut perang dagang, situasi geopolitik memang berdampak di Bitcoin, namun tidak seberapa signifikan jika dibandingkan dengan fiat money. Dengan karakter unit-unit supply mata uangnya yang terbatas, hal itu akan membuatnya menjadi pilihan yang cukup logis selain Emas.
Sampai hari ini, harga bitcoin masih sekitar Rp 140 juta per btc. Kisaran harga bitcoin terlihat tidak banyak berbeda seperti di bulan Juli 2019. Dalam hal ini, kondisi pasar kripto terkesan sedikit ragu-ragu dengan ketidakpastian perekonomian yang ada. Walaupun begitu, potensi masuknya investor insitusional di pasar kripto kian terbuka lebar.