BitcoinMedia – 10 Bursa Kripto. Berdasarkan hasil penelitian, hanya ada 10 bursa kripto saja yang dianggap memiliki volume perdagangan sebenarnya, alias tidak fiktif. Penelitian itu dilakukan oleh Bitwise Asset Management.
Perusahaan managemen aset digital yang telah didirikan tahun 2016 silam ini mempublikasikan hasil penelitiannya pada bulan Mei 2019. Lebih jauh, dari hasil penelitian ini juga dijadikan dokumen pertimbangan oleh pihak SEC. Terlebih, dalam kaitannya untuk memberikan putusan diterima tidaknya sekian banyak proposal Bitcoin ETF sejak beberapa tahun sebelumnya.
Dalam penelitian tersebut, Bitwise mengamati perkembangan perdagangan kripto dari tanggal 28 April sampai dengan 5 Mei 2019. Namun, Bitwise juga menggaris bawahi masa-masa krusial yang pernah terjadi lonjakan besar terutama sejak bulan Desember 2017 silam.
Dalam kajian itu, Bitwis juga menggunakan pengumpulan custom data sebagai pembanding utama. Pasalnya, indikasi manipulasi data volume perdagangan, tidak akan dapat terbaca tanpa ada data pembanding.
Bitwise mengamati total 83 bursa kripto, dengan batasan untuk bursa-bursa kripto yang tidak terisolasi, atau bisa mengambil dan mengamati data secara riil time tanpa ada proteksi kontrol yang rumit. Seperti yang diakui oleh Bitwise, bursa-bursa di Korea Selatan cenderung terproteksi, dan tidak bisa dijadikan sampling lantaran cukup terproteksi dengan kontrol keuangan yang berlaku.
Hasilnya, dari 83 bursa kripto yang diamati, 73 bursa dinyatakan gagal memberikan data volume perdagangan yang sebenarnya. Artinya, hanya ada 10 bursa kripto yang dianggap memberikan data volume perdagangan yang benar-benar valid.
Sepuluh bursa tersebut adalah Kraken, bitFlyer, Gemini, Binance, Bitfinex, Coinbase Pro, Bitstamp, itBit, Bittrex, dan terakhir adalah bursa Poloniex. Data yang menunjukkan volume perdagangan sebenarnya itu terlihat pada bulan April 2019 (lihat gambar bawah).
Dalam melakukan penelitian itu, Bitwise menggunakan metodologi untuk proses pengumpulan data dengan cara scrapping data bursa-bursa kripto. Demi menunjang metodologi ini, Bitwise lantas mengembangkan “Puppeteer” yang dipergunakan untuk pengumpulan data melalui browser Chrome.
Perihal manipulasi volume perdagangan fiktif ini memang sudah lama diperbincangkan di komunitas kripto. Pasarnya, indikasi bursa-bursa kripto untuk berlomba mengeruk untung ini salah satunya dengan memberikan volume perdagangan fiktif untuk menarik minat para spekulan.
Sementara, data yang banyak tercover di coinmarketcap juga berimbas menjadi data yang berbaur dengan volume perdagangan fiktif. Menindaklanjuti kondisi itu, pada tanggal 11 November lalu Coinmarketcap mulai menggunakan Liquidity Metric baru.