BitcoinMedia. Sejak tanggal 23 Desember lalu, YouTube tiba-tiba saja menghapus banyak konten video cryptocurrency. Setidaknya sudah ada puluhan channel youtube yang kena sasar penghapusan konten video cryptocurrency itu.
Usut-punya usut, sebagian besar konten video cryptocurrency dari berbagai channel yang kena hapus adalah milik para influencer kripto. Influencer kripto ini memang berlaku bak tim pemasaran berbagai proyek kripto / token baru untuk meraih banyak pengguna.
Meski banyak konten yang dihapus, tentu saja masih banyak konten cryptocurrency lain yang masih tetap tidak dihapus. Sedangkan YouTube sendiri belum memberikan keterangan resmi atas penghapusan konten tersebut.
Di lain pihak bagi influencer kripto yang terimbas, cukup banyak yang meluapkan kekecewaannya itu di ciutan Twitter. Dari ciutan @Omar Bham misalnya, mencatat sudah ada sekitar 25 channel influencer yang menjadi sasaran penghapusan konteng.
Sebagian, ada pula channel yang beruntung lantaran berhasil terbuka kembali. Seperti channel milik @Crypto Beadless. Sementara sebagian besar lainnya tidak bernasib baik seperti channel Crypto Beadless.
Isu yang berkembang kemudian adalah seputar alasan penghapusan konten video cryptocurrency tersebut. Meski belum ada keterangan resmi, namun Omar Bham mencoba menebak lantaran kebanyakan influencer kripto banyak memberikan spekulasi dengan alasan yang tidak berdasar.
Dugaan lain yang dilontarkan oleh Omar, adalah dari sekian banyak konten yang dihapus, kemungkinan besarnya banyak melampirkan tautan ke halaman website di luar YouTube. Misalnya tautan ke bursa-bursa kripto, atau yang lainnya di dalam deskripsi konten videonya.
Namun dugaan lainnya yang juga muncul adalah seputar sensor konten sosial media. Bisa saja YouTube diduga mulai membuat larangan untuk konten bertemakan cryptocurrency. Atas hal tersebut, banyak komentar yang mulai menyebutkan perlunya ada alternatif sosial media yang lebih baik.
Sosial media selama ini memang sudah banyak dikuasai oleh raksasa teknologi besar. Seperti Facebook, Twitter, dan juga YouTube di platform berbagi konten video. Beberapa waktu lalu, Facebook juga kembali bermasalah terkait dengan kebocoran data pengguna. Muncul juga inisiatif Jack Dorsey untuk membawa Twitter lebih terdesentralisasi. Di platform berbagi konten video, sudah muncul berbagai alternatif selain YouTube. Misalnya saja seperti LBRY.
Bagi kreator konten seperti Naomi Brockwell, dirinya tidak terlalu khawatir jika ada pelarangan konten cryptocurrency di Youtube, lantaran dia sendiri sudah mulai menggunakan LBRY, seperti yang dikutip dari Cointelegraph (26/12/19).