Walmart gunakan blockchain untuk meminimalisir penyebaran wabah E. coli. Teknologi blockchain dipercaya untuk lebih cepat dalam melacak sumber pemasok. Harapannya, penyebaran wabah tersebut dapat segera diminimalisir.
E. Coli atau Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri umum yang dapat menyebabkan iritasi perut serta keracunan makanan. Bakteri ini menjadi jauh lebih populer karena beberapa pekan terakhir telah menyerang hingga 7 negara bagian di Amerika.
Atas dasar itu, Walmart yang merupakan perusahaan jaringan departement store sekaligus pengecer kelontong terbesar di Amerika Serikat mulai gunakan teknologi blockchain untuk pemasok sayuran hijau. Dikabarkan dari CNBC, bahwa para pemasok sayuran hijau seperti “romaine lettuce” memiliki tenggat waktu hingga 30 September 2019 untuk memenuhi standar kualitas sistem Walmart.
Romaine lettuce tersebut adalah salah satu jenis selada hijau. Di sekitar bulan Januari lalu, wabah dari sayuran romaine lettuce ini telah menginfeksi hingga 58 orang di 13 negara bagian Amerika maupun Kanada.
Baca Juga: Bagaimana Implementasi Blockchain untuk Supply Chain
Sedangkan beberapa negara bagian lain adalah California, Connecticut, Illinois, Indiana, Michigan, Nebraska, New Hampshire, New York, Ohio, Pennsylvania, Virgina, Vermont, dan juga Washington.
Inisiatif untuk menggunakan teknologi blockchain itu diambil Walmart, karena pihaknya memang telah menguji platform blockchain di IBM selama 18 bulan terakhir.
Teknologi blockchain tersebut, digunakan untuk dapat melacak produknya sampai ke akar, yakni kembali ke peternakan ataupun perkebunan dalam waktu yang cukup singkat. Teknologi supply chain berbasis blockchain untuk pemasok sayuran hijau itu perlu dilakukan secara riil.
Pihak Walmart menerangkan bahwa wabah E. coli pada romaine lettuce sudah mempengaruhi lebih dari 200 orang. Wabah tersebut juga masuk di beberapa produk seperti telur maupun sereal.
Teknologi blockchain dianggap mampu untuk menyimpan informasi pemasok secara digital. Sehingga dapat melihat secara riil time pemasok mana yang terinfeksi dan segera dapat menghentikan pasokan itu ke konsumen.
Penelurusan dan pelacakan supply chain sejauh ini dianggap sudah usang di abad 21. Menurut pihak Walmart, kesehatan masyarakat dalam kaitannya dengan bisnis yang terkait adalah hal yang penting.
Selama 18 bulan terakhir, Walmart telah menyiapkan teknologi supply chain tersebut pada IBM Food Trust. Teknologi itu sudah disiapkan untuk supply chain mulai dari mangga hingga ayam. Dari hasil uji yang dilakukan, pelacakan dari pihak Walmart hingga ke ujung pasokan awalnya hanya memakan waktu hitungan menit saja
Singkatnya waktu yang diperlukan untuk melakukan pelacakan tersebut jelas jauh berbeda dengan metode umum yang memakan waktu hingga berhari-hari.