Vexanium, perusahaan teknologi blockchain berbasis di Singapura, menawarkan transparansi dan efektivitas kepada para penjual dengan berbasis teknologi blockhain.
Penjual (retailer) dapat langsung menciptakan token digital sebagai sarana promosi, dengan menggunakan aplikasi VEX App tanpa bantuan pihak ketiga.
“Aplikasi VEX App ini memungkinkan para penjual untuk dapat mengatur sendiri berapa banyak jumlah token yang ingin dibuat. Penjual diwajibkan membeli token VEX dalam jumlah besar. Setiap transaksi yang dilakukan dikenakan fee,” kata Founder dan CEO Vexanium Danny Baskara pada Vexanium Meetup di Som Tham Thai Resto, Jalan Mutatuli, Medan, Sabtu (5/5/2018).
Danny menjelaskan, proses untuk menggunakan loyalty campaign Vexanium cukup mudah. Para penjual cukup melakukan deposit sejumlah VEX token dan nantinya akan disalurkan oleh Vexanium dalam airdrop campaign kepada pelanggan.
“Penjual juga bisa memeriksa berapa jumlah voucher yang sudah dijual, dan berapa jumlah voucher yang telah di-redeem melalaui VEXplorer, yakni browser dengan teknologi blockchain yang memonitor setiap transaksi,” ungkapnya.
Untuk pembeli, katanya, juga memiliki keuntungan karena dapat mencairkan VEXM (Vexa Merchant) token mereka hanya dengan menunjukkan QR Code di aplikasi Vexanium.
“Jika tidak jadi menggunakan VEXM token pelanggan juga dapat menjual VEXM token kepada pengguna lain dan mendapatkan VEX token gratis sebagai gantinya. VEXM token nantinya juga bisa ditukar dengan voucher dari platform yang lain,” jelasnya.
Saat ini Vexanium sedang melakukan penggalangan dana lewat skema Initial Coin Offering (ICO) yang ditargetkan rampung pada akhir 2018. “Vexanium juga memfasilitasi perusahaan blokchain lain yang ingin melakukan ICO dengan menggunakan alat promosi seperti airdrop campaign. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya promosi,” pungkasnya.