Penetrasi ponsel pintar di Indonesia yang kian luas, turut mendorong sejumlah perusahaan membuat loyalty program, baik berupa point belanja atau ataupun virtual gift melalui aplikasi mobile. Hasilnya memang dirasakan efektif untuk menjaga loyalitas konsumen. Namun demikian prinsip teknologinya masih sangat tradisional, sentralistik dan kurang transparan. Berbasis di Singapura, Vexanium yang dibesut oleh beberapa orang Indonesia ingin mengubah prinsip itu dengan cara yang berbeda, yakni memanfaatkan teknologi blockchain.
Pangsa pasar E-commerce di Asia sangatlah besar, khususnya si Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam. Setidaknya nilainya mencapai miliar dolar AS setiap tahunnya dan kian tumbuh cepat. Metode kupon dan gift card masih diterapkan oleh perusahaan dan merchant untuk menjaga loyalitas konsumen dengan tujuan meningkatkan hasil penjualan. Namun demikian pasar e-commerce menghadapi banyak kesulitan, seperti membengkaknya biaya promosi, rendahnya lukuiditas kupon, baik di sisi merchant maupun konsumen.
“Dengan menggunakan platform Vexanium, perusahaan dapat membuat point dalam aplikasi loyalty program berupa token digital yang dibuat dengan teknologi blockchain Achain yang kami terapkan. Token digital dalam hal ini dapat ditentukan berapa jumlah unit yang dikeluarkan dalam rentang waktu tertentu. Jadi, ada batasan jumlah token atau point yang dikeluarkan. Hal ini penting untuk menegaskan value yang dimiliki program tersebut dan termasuk nilai perusahaan/merchant yang membuatnya,” kata Danny Baskara Founder dan CEO Vexanium melalui pesan Telegram, Selasa (27/03/2018).
Kata Danny, kendati berwujud token digital berbasis blockchain, bukan berarti point tersebut dapat dijual di pasar jual-beli aset digital. Point hanya dapat digunakan dalam aplikasi yang ditukarkan produk tertentu, sebagaimana aplikasi loyalty program lainnya. Hanya saja, point tersebut transparan yang dapat dipantau oleh semua partisipan, termasuk tentu saja perubahan jumlah unitnya, karena telah memanfaatkan fitur smart contract.
“Bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan platform Vexanium dan ingin membuat token digital pada aplikasinya diharuskan membeli sejumlah besar token digital Vexanium, yakni VEX, karena setiap transaksinya memang menggunakan token tersebut, termasuk dalam fee transaksi,” papar Danny mantan CEO EVoucher Indonesia itu.
Dalam hal kampanye penjualan dan loyalty campaign dengan ekosistem Vexanium, perusahaan cukup mendepositkan sejumlah token VEX ke dalam platform. Token tersebut nantinya dapat didistribusikan kepada komunitas VEX sebagai bentuk bonus atau airdrop kepada pelanggan yang terlibat dalam kampanye tersebut.
“Biasanya insentif demikian adalah imbalan kepada pelanggan dalam aktivitas Cost Per Acquisition (CPA). Token tersebut nantinya juga dapat ditukar menjadi kupon atau point yang dapat digunakan pada aplikasi perusahaan,” kata Danny yang sudah mengantongi kesepakatan dengan Tokenomy dan beberapa perusahaan lainnya, setelah proses ICO selesai.