Nilai mata uang Turki, Lira terus anjlok hingga 70 persen sejak minggu lalu. Krisis ekonomi yang melanda negara yang dipimpin oleh presiden Recep Tayyip Erdogan ini kabarnya dipicu oleh ketergantungan utang mata uang asing. Endorgan sendiri menilai penurunan nilai Lira itu sebagai siasat perang dagang yang dilancarkan oleh Amerika Serikat.
Berdasarkan data dari Institute of International Finance (IIF), utang perusahaan di Turki dalam mata uang asing bahkan mencapai USD 5 trilyun. Saat tulisan ini ditulis, nilai tukar mata uang Turki masih 6,58 Lira per USD.
Baca Juga: Bitcoin Telah Menjadi Garis Hidup di Venezuela
Karena merosotnya mata uang Lira itu, masyarakat Turki terlihat banyak mengunjungi situs bitcoin.org. Situs bitcoin.org itu adalah situs komunitas bitcoin sebagai sumber rujukan segala hal yang berkaitan dengan bitcoin.
Hal tersebut diungkap dari ciutan @cobrabitcoin di akunnya. Ia menyebut ada sebesar 42 persen pengunjung situs bitcoin.org yang berasal dari Turki. Meski belum pasti darimana sumber data itu didapatkan, namun kondisi yang sama pernah terjadi seperti halnya saat krisis ekonomi melanda Venezuela.
There’s been a MASSIVE 42% increase in visitors to https://t.co/OsFgRFRRZb from Istanbul as the Turkish Lira plummets. This is how Bitcoin takes over the world, not through ETF’s and “HODL”, but through replacing fiat currencies as they fall apart!
— Cøbra (@CobraBitcoin) August 13, 2018
Sementara itu, untuk pair BTC/TRY (Lira) di bursa kripto DEX Wave juga meningkat tajam. Di bursa kripto itu, bitcoin naik tinggi hingga 79,25%. Kondisi tersebut justru berbanding terbalik dengan harga bitcoin yang justru turun hingga menyentuh harga USD 6.009 per BTC, atau sekitar 86 juta rupiah per BTC.
Baca Juga: Kena Sangsi, Iran Gunakan Bitcoin
Di penghujung bulan Pebruari lalu, Turki sempat berencana membuat mata uang digitalnya sendiri. Tidak hanya Turki, Iran juga berencana yang sama mengikuti jejak Venezuela yang lebih dulu meluncurkan Petro.
Rencana Turki untuk meluncurkan mata uang digital tersebut terlontar melalui Ahmet Kenan Tanrikulu, Wakil Ketua Partai Gerakan Nasionalis, yang juga mantan Menteri Industri Turki. Kabarnya, nama mata uang digital tersebut diberi nama Turkcoin. Sayangnya sampai sejauh ini belum ada kabar tentang kelanjutan rencana tersebut.