Stablecoin Facebook, Libra jadi Diem. Perubahan nama Libra jadi Diem ini sekaligus mengalihkan operasi yang sebelumnya di Swiss ke Amerika Serikat. Libra sendiri sempat terbentur masalah perijinan saat hendak beroperasi di Swiss.
Browsing: Libra
Facebook baru-baru ini membeli 9,99% saham Reliance Jio Infocomm Ltd yang berbasis di Mumbai, India. Total investasi senilai USD 5,7 milyar itu tampak untuk memuluskan Libra. Upaya yang sama juga dilakukan dengan pengajuan ijin Facebook Pay di Bank Indonesia.
Setelah Paypal, Mastercard, dan Visa, sekarang giliran Vodafone hengkang dari Asosiasi Libra. Hambatan soal regulasi menjadi alasan kuat perusahaan besar itu hengkang.
Pihak Paypal memutuskan mundur dari Asosiasi Libra. Keputusan ini mungkin bakal diikuti oleh beberapa perusahaan lain seperti Visa dan Mastercard.
Hanya 2 persen warga Amerika Serikat yang menaruh kepercayaan kepada Libra. Hasil survei CivicScience menunjukkan Bitcoin jauh lebih dipercaya ketimbang Libra.
Pernyataan dari pihak Bank Indonesia terkesan lebih suka Libra ketimbang Bitcoin. Alasannya karena Libra cukup berbeda dengan Bitcoin. Libra memiliki penjamin aset bernilai tinggi, tidak seperti Bitcoin.
Memberikan komentar di Fox Business, direktur VanEck Gabor Gurbacs mengatakan bahwa Bitcoin bukan Libra. Pernyataan itu menanggapi banyak kritik terhadap Libra namun melebar ke Bitcoin.
Olaf Scholz, Menteri Keuangan Jerman mengatakan bahwa satu-satunya alat pembayaran yang sah di kawasan Eropa adalah Euro. Komentarnya tersebut sekaligus memberikan penegasan bahwa Jerman berupaya untuk menghadang peluncuran Libra Facebook.
Komentar Presiden AS tentang Bitcoin dan cryptocurrency menuai banyak kritik. Donald Trump menyebut bahwa dirinya tidak suka dengan Bitcoin, Cryptocurrency, dan juga Libra Facebook.
Meski baru akan diluncurkan tahun depan, Libra Facebook kian berat untuk bisa mendapat lampu hijau di sejumlah negara. Dari sebagian besar tokoh di berbagai negara sudah memberikan sinyal yang negatif terhadap Libra.