Steve Wozniak memuji Bitcoin saat memberikan komentar di Bloomberg pada hari Rabu (26/2/19), dua hari lalu. Meski memberikan pujian untuk Bitcoin, namun Co-Founder Apple ini tidak begitu respek pada Mark Zuckerberg, pendiri Facebook.
Menurut Steve, Bitcoin selama ini sudah menciptakan nilai secara masif. Di sesi wawancara tersebut, Steve juga mengakui bahwa dirinya memiliki sejumlah Bitcoin. Sejumlah Bitcoin yang dimiliki tersebut diakui untuk mencoba bereksperimen dengan perangkat ataupun aplikasi baru.
Siapa sangka, ternyata Steve Wozniak memang sudah lama cukup mengapreasi dan mendukung penuh untuk Bitcoin. Menurutnya, Bitcoin akan menjadi mata uang asli nan tunggal di dunia. Pernyataan tersebut sudah pernah dilontarkan pada bulan Juni 2018 silam.
Ketika dimintai tanggapan terkait dengan turunnya harga Bitcoin, Steve Wozniak mengatakan, “ Saya tidak yakin apakah kita telah melihat ada upaya menjatuhkan harga Bitcoin secara besar-besaran. Saya pikir kita telah melihat penciptaan nilai secara masif,” tegasnya.
Steve menambahkan, “Psikologi akan terus mendorong pasar. Saya tidak pernah berinvestasi di Bitcoin sebagai seorang investor. Saya hanya memiliki Bitcoin untuk bereksperimen dan mempelajari bagaimana membeli dan menjual barang di seluruh dunia, dan menemukan restoran yang menerima Bitcoin,” tambahnya.
Di dalam sesi tersebut, Steve juga mengatakan bahwa dia juga pernah menjual Bitcoin di saat mencapai harga yang cukup tinggi di tahun 2017. “Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya menonton harga Bitcoin saja, jadi saya juga menjual habis saat itu, namun itu sudah cukup lebih dari yang sempat saya beli”, terangnya.
Tidak Menaruh Respek Pada Mark Zuckerberg
Secara spesifik Steve juga menyinggung bahwa dirinya tidak menaruh respek untuk Mark Zuckerberg lagi. Hal itu disebut terjadi karena adanya skandal penjualan data pengguna kepada Cambridge Analytica. Insiden tersebut memang sempat mengguncang Facebook di tahun 2018 lalu.
Menurut Steve, potensi hal yang sama tidak hanya menjadi perhatian di Facebook saja. Beberapa sosial media lain seperti Twitter juga disebutnya berpotensi menghadapi persoalan yang sama. Meski demikian, Steve cukup banyak mengetahui bagaimana upaya Jack Dorsey untuk memerangi hal itu.
“Saya pikir jack Dorsey melakukan hal yang jauh lebih besar daripada yang Mark Zuckerberg coba untuk memperbaikinya”, terangnya.
Steve lebih cenderung untuk mengusung perlunya ada sebuah peraturan yang sehat di segmen teknologi. Pikirnya, perlu ada regulasi yang detail agar perusahaan tidak melakukan tindakan yang ceroboh dan buruk. Amerika Serika juga disebut cukup jauh dibelakang Eropa untuk mengatasi masalah privasi.