Mantan anggota kongres dari Partai Republik, Ron Paul mendukung bitcoin sebagai mata uang alternatif. Menurutnya, asalkan segala hal tentang aset kripto yang kontroversial itu legal. Bitcoin di tahun 2017 lalu, telah menjadi perbincangan tidak hanya terdengar di kalangan pecinta teknologi dan penggemar mata uang digital saja.
Sampai saat ini, Bitcoin memang telah banyak menyedot perhatian pemerintah di seluruh dunia. Sejumlah bankir dan politikus pun jadi ikut berkomentar dan mengemukakan pendapat mereka tentang bitcoin. Ada yang memuji keunggulan-keunggulannya, namun ada pula yang membahas sisi keburukannya.
Mantan politisi yang hingga tiga kali berusaha menjadi calon presiden Amerika ditahun 1988, 2008, dan 2012 dari partai Libertarian ini memang adalah sosok yang paling kerang memberikan kritik tajam kebijakan fiskal pemerintah, perpajakan, industri militer, obat-obatan terlarang, dan kritik paling utamanya tentang keberadaan The FED.
Dari wawancaranya di CNN yang diunggah di youtube 6 Januari lalu, ia menerangkan bahwa saat dirinya masih menjadi anggota kongres, ia juga telah sering memperkenalkan undang-undang yang mengijinkan mata uang alternatif untuk dapat berkompetisi. Alasan utamanya adalah, karena ia sendiri tidak suka pada sistem yang ada sekarang.
Bankir-bankir besar lantas telah mengeluarkan aspirasi mereka, yang sebenarnya cukup mudah untuk diprediksi. Mata uang digital mengancam model bisnis perbankan, karena pola perbankan hanya mendapatkan keuntungan dari uang orang lain. Berbagai macam komentar dari para ekonom top dunia mulai dari Robert Shiller hingga JP Morgan menganjurkan agar masyarakat tidak membeli bitcoin. Ron Paul telah mengetahui kesalahan dari sistem moneter yang ada saat ini dan mengkritisinya.
Ditambah lagi dengan 17.000 memo pelarangan perdagangan bitcoin yang dikeluarkan oleh Merrill Lynch and Merrill Edge. Menanggapi sikap-sikap itu, Ron Paul mengatakan, “Saya pikir juri mengetahui arah kemana kripto nantinya jika berfungsi sebagai mata uang. Saat ini, saya tidak melihat itu, dan dalam studi sejarah moneter saya, selalu ada sesuatu yang nyata. Orang menginginkan sesuatu yang nyata. Namun sejak 1971, itu semua sudah tidak berwujud”, katanya.
Peristiwa di tahun 1971 tersebut, adalah berakhirnya standar emas, yang menjadikan mata uang yang ada saat ini tak ubahnya juga menjadi tidak berwujud. Lebih jauh Ron Paul menilai bahwa hal itu semua adalah bubble, “Dan semua itu adalah bubble. Fakta sebenarnya, bubble itu berasal dari adanya quantitative easing. Semua uang yang telah beredar di luar sana juga berpartisipasi dalam meniup harga kripto ini”, tambah Paul.
Meski bitcoin juga tidak berwujud, dan tidak memenuhi harapan orang yang lebih menyukai sesuatu yang nyata dan bisa dipegang kasat mata, namun Paul menilai Bitcoin seharusnya dapat dilegalkan, Ron Paul dengan senang hati untuk dapat melegalkan mata uang alternatif tersebut, selama mata uang tersebut tidak digunakan untuk tujuan-tujuan yang salah.
Ron Paul memandang bitcoin sebagai sebuah aset virtual yang dapat digunakan untuk memindahkan uang ke seluruh dunia dengan cepat, dengan anonimitas yang relatif, tanpa melalui otoritas terpusat seperti pemerintah atau perbankan.
(ida/adi)