Pria muda asal Kanada, Aiden Pleterski diketahui telah diculik dan disiksa lantaran mengaku menjadi raja kripto dan menipu banyak investor. Kabar penculikan ini baru diketahui sekitar bulan Desember oleh melalui kepolisian Toronto.
Dalam dokumen dan kesaksian ayahnya yang diajukan 14 Maret lalu, disebutkan Pleterski telah diculik, dan ditahan selama kurang lebih tiga hari. Ayah Pleterski juga menyatakan anaknya telah dipukuli dan disiksa. Saat masih disekap, Pleteski sempat menghubungi Sandeep Gupta, dan meminta membayarkan Rp 45 milyar sebagai uang tebusan kepada para penculik.
Semuanya bermula ketika Aiden Pleterski beraksi menjadi Raja kripto gadungan. Di akun sosial media, dirinya suka bergaya hidup mewah. Kerap menyewa jet pribadi, mobil-mobil mewah seperti Ferrari, Lamborghini, McLarens, Land Rover, Audi, dan juga BMW. Realitas semu yang dibangun bak raja diraja dengan harta yang melimpah.
Pleterski mendapatkan harta melimpah dengan mengelabuhi investor kripto. Setidaknya total kerugian mencapai sekitar $40 juta. Namun kemudian masalah mulai muncul, terutama ketika pasar kripto sedang jatuh. Menurut kesaksian Pleterski, masalah pertama yang muncul pada November 2021. Bagaimana tidak, $40 juta dari total uang investor, $16 juta telah digunakan untuk hidup berfoya-foya. Pleterski pada akhirnya sudah mengajukan petisi kebangkrutan sejak bulan Agustus. Setidaknya, bernilai sekitar $ 25 juta atau berkisar Rp377 milyar yang tercatat dalam berkas.