• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Perlindungan Hak Karya Digital Dengan Blockchain
Bitcoin

Perlindungan Hak Karya Digital Dengan Blockchain

Edukasi BitcoinBy Edukasi BitcoinMarch 23, 2016Updated:August 11, 20223 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Perlindungan Hak Karya Digital
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Perlindungan Hak Karya Digital Dengan Teknologi Blockchain

Perlindungan Hak Karya Digital. Pengambangan teknologi Blockchain telah banyak diimplementasikan di banyak bidang. Bisa diimplemantasikan dalam industri keuangan sebagai alat pembayaran yang menunjang transparansi dan keamanan transaksi, industri musik, bidang kesehatan, maupun pendidikan.

Kali ini, muncul satu lagi hasil pengembangan teknologi Blockchain Bitcoin. Pengembangan teknologi tersebut dilakukan oleh Mine Labs. Salah satu startup yang didirikan di New York. Startup Mine Labs mengembangan Blockchain pada sebuah protokol metadata yang berbasis pada Blockchain. Selanjutnya disebut dengan Mediachain.

Mediachain didesain menggunakan distribusi protokol hypermedia, yang disebut dengan Interplanetary File System (IPFS). IPFS ini adalah sebuah distribusi file sistem secara peer-to-peer yang berusaha menghubungkan semua perangkat komputer pada sistem file yang sama.

Protokol distribusi hypermedia ini digunakan pada Mediachain sebagai perlindungan hak karya digital. Yaitu secara spesifik dalam hal melindungi hak karya intelektual pada sebuah hasil karya yang berbentuk digital. Dengan sistem otentikasi yang berbasis teknologi Blockchain. Sementara basis teknologi Blockchain lain yang digunakan adalah pengkodean ID untuk bisa merujuk pada pusat data. Namun ada sebuah kekurangan, yakni terbatasnya ruang penyimpanannya terbatas pada tiap transaksi.

Garis besarnya adalah Mediachain memungkinkan untuk bisa memberikan statemen pada sebuah hasil karya seseorang. Selanjutnya, metadata dari statement tersebut ditandatangani secara kriptografi oleh kontributor. Lalu dilanjutkan dengan pemberian timestamp pada Blockchain Bitcoin. Terakhir, disimpan didalam IPFS. Sementara, statement tersebut bisa dilihat dan dicari menggunakan contoh dari media itu sendiri.

Arkadiy Kukarkin, salah satu pengembang Mediachain pada blog Mine Lab mengatakan:

Visi jangka panjang Mediachain adalah sistem terdesentralisasi yang sepenuhnya transparan. Langkah pertama mewujudkan hal itu adalah dengan menerbitkan statement metadata ke dalam IPFS. Desain kami didasarkan pada InterpPlanetary Linked Data (IPLD). Yang merupakan format obyek IPFS baru untuk bisa saling dihubungkan. Mark up datanya mirip dengan JSON-LD. Karena spesifikasi IPLD belum sepenuhnya mencukupi, kami melakukan pendekatan format produksi ini dengan teks JSON-LD menjadi obyek reguler IPFS. Selanjutnya difungsikan untuk bisa digunakan sebagai demo.

Implementasi dari Mediachain lebih ditujukan pada penanganan media digital seperti gambar, lagu, atau karya digital lainnya. Sebuah dilema yang umum dialami oleh pencipta karya digital seringkali karya mereka dipakai dan tersebar namun tanpa ada lisensi ataupun pencantuman credit. Yang sering terjadi dalam hal ini adalah karya berupa fotografi.

Pada sebuah contoh pada situs Mine digambarkan sebuah metadata dari obyek gambar berekstensi gif. Terdapat perbedaan mencolok pada metadata dari gambar gif yang tidak menggunakan Mediachain dengan yang menggunakan Mediachain.

Mediachain obyek gif
Perbedaan pada sebuah contoh obyek gambar gif. Ada beberapa perbedaan antara gambar dengan Mediachain dengan yang tidak.

Pada gambar disebelah kiri, terlihat ada beberapa kelemahan. Beberapa diantaranya adalah ada distorsi dari hasil olah filter, dan juga pencantuman attribusi yang keliru. Sedangkan disebelah kanan, obyek gambar gif menjadi lebih original. Selain itu, pencantuman attribusi pada gambar tersebut juga bisa ditampilkan secara benar.

Sementara pada metadata obyek gambar gif tersebut, juga terdapat perbedaan mencolok. Perbedaan itu bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

metadata
Perbedaan metadata pada obyek gambar berekstensi gif.

Di sebelah kiri pada gambar tersebut adalah metadata obyek gambar gif yang tanpa menggunakan Mediachain. Metadata pada gambar tersebut tidak bagus. Sedangkan di sebelah kanan, metadata obyek gambar gif yang menggunakan Mediachain ditampilkan sedemikian rupa. Kesehatan file gambar bagus, struktur metadata yang rapi lengkap dengan user id, url gambar asli, signature dan timestamp.

Sehingga, baik atribusi, metadata, konteks dan sejarah file media yang telah disimpan tidak akan hilang. Begitupun dengan file tersebut, akan selalu bisa divisualisasikan dengan lebih baik. Seperi aslinya. Sehingga creator dalam hasil karyanya akan mendapat perlindungan hak karya digital melalui Mediachain.

blockchain IPFS mediachain Mine Labs Pengembangan Blockchain perlindungan hak karya digital teknologi blockchain
Previous ArticleSampai Dimana Penggunaan Bitcoin di China
Next Article Badan Paten Rusia Menolak Paten Aplikasi Bitcoin
Edukasi Bitcoin
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

EdukasiBitcoin adalah media online untuk berbagi pengetahuan dasar tentang Bitcoin. Harapannya, agar bisa dijadkan sebagai sumber informasi maupun sebagai referensi penambah pengetahuan yang bermanfaat, berkaitan dengan Bitcoin dan teknologi yang melingkupinya.

Related Posts

Pengenalan Visi dan Manfaat Utama Avail Foundation

July 17, 2024By guestpost

Platform Derivatif Flipster X dan TON Umumkan Kerjasama Strategis

June 21, 2024By guestpost

4 Proyek Unggulan dari Cosmos yang Mengubah Interoperabilitas Blockchain

October 19, 2023By guestpost

Ridwan Kamil Salah Satu Pembicara Konferensi Bitcoin 2023 Di Miami

April 18, 2023By adi

NFT Bitcoin Stampunk Sudah Masuk di Opensea

April 8, 2023By Fara Yuniar

Yuk Intip Bitcoin Stamp, Salah Satu Varian NFT Bitcoin Baru

April 7, 2023By adi
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • BingX Luncurkan Shield Fund 150 Juta Dolar Untuk Proteksi Pengguna
  • BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto
  • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
  • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
  • Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2025 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.