Kepala ekonom UBS Global Wealth Management, Paul Donovan, mengatakan bahwa dirinya ingin mengubur Bitcoin, tidak untuk memujinya. Hal itu diungkapkan pada sesi wawancara hari Kamis di CNBC.
“Saya datang untuk mengubur Bitcoin, tidak untuk memuji.”
Paul Donovan sendiri memang bukanlah seorang penggemar Bitcoin dan cryptocurrency. Menurutnya, cryptocurrency saat ini sudah berada di ujung tanduk, dan saat ini adalah saat yang tepat untuk melenyapkan koin digital.
“Hal ini tidak akan pernah bisa menjadi mata uang. Cryptocurrency tidak akan menjadi mata uang di titik manapun di masa depan. Mereka cacat fatal.”
Penyebab utamanya adalah karena harga bitcoin yang turun tajam di bulan November ini. Penurunan tajam harga Bitcoin tersebut dianggap akan berakibat fatal bagi para pengguna, lantaran pengguna tidak mendapat perlindungan atau proteksi regulasi apapun. Donovan memandang, pengguna akan terjebak dalam proses buruk itu.
Donovan mengatakan bahwa proses buruk yang dilihatnya terjadi semenjak awal kenaikan tajam Bitcoin di penghujung tahun lalu. Di penghujung tahun 2017, harga Bitcoin memang hampir menyentuh harga USD 20.000 per BTC.
Kenyataan sungguh begitu terbalik di tahun penghujung tahun 2018, harga bitcoin saat ini masih terpuruk di bawah 60 juta per BTC. Di samping harga yang turun drastis, kapitalisasi pasar cryptocurrency sendiri bahkan sudah hilang hingga 80%.
Penurunan kapitalisasi pasar untuk cryptocurrency yang mencapai 80% itu dianggap cukup “tidak sehat”. Secara keseluruhan cryptocurrency sudah kehilangan kapitalisasi pasarnya mencapai USD 700 milyar.
Cryptocurrency menjadi tidak bisa berkembang karena hambatan terbesarnya di faktor pemerintah, karena tidak ada regulasi yang jelas. Menurut ekonom asal Amerika Serikat ini, permasalahan utama itu menjadikannya cacat secara mutlak.
Cryptocurrency dianggapnya tidak akan pernah menjadi media penyimpan nilai. “Setiap ekonom pasti akan mengetahui bahwa penyimpan nilai adalah tentang penyeimbangan antara penawaran dan permintaan. Cryptocurrency tidak dapat mengendalikan supply sebagai respon terhadap menurunnya permintaan,” tegasnya.
Paul Donovan Dianggap Sebar FUD
Komentar Paul Donovan ini mendapat reaksi berlawanan dari komunitas kripto. Bobby Silos misalnya, di dalam cuitannya menyebut Paul Donovan sebagai Jaime Dimon baru. Jaime Dimon ini memang kerap memberikan FUD untuk Bitcoin melalui komentar-komentar pedasnya.
Paul Donovan is the new Jaime Dimon. 🤣
— Bobby_Silos (@BobbySilos) November 30, 2018
Sementara itu, Adam Back juga mengomentari Paul Donovan yang menganggap Bitcoin tidak bisa mengontrol supply terhadap menurunnya permintaan. Di dalam komentarnya, Adam Back mengatakan:
“Jika suatu pemerintah bisa mengontrol supply, itu bukanlah sebuah penyimpan nilai”
if a government can control the supply it’s not a store of value.
“a store of value is about balancing supply and demand, and with cryptocurrencies you cannot control the supply in response to a drop in demand.”
— Adam Back (@adam3us) November 30, 2018
Di dalam pandangannya, penurunan harga yang terjadi juga tidak akan berpengaruh banyak kepada ekosistem pertambangan. Menurut Adam Back, ekosistem pertambangan Bitcoin mampu berlaku seperti halnya dalam pertambangan emas.
Ketika harga turun, hanya sebagian saja penambang yang akan berdampak, selanjutnya, secara keseluruhan ekosistem pertambangan akan membuat penambang lain untuk bergabung. Karena ekosistem pertambangan saat itu dianggap lebih menguntungkan, jika kesempatan menambang menjadi lebih terbuka lebar.
lets talk about UBS shall we : https://t.co/VrQHOyo6YMhttps://t.co/JZqKDxf2ZThttps://t.co/smPXIXggNY
— I am Nomad (@IamNomad) November 29, 2018
Sementara itu, ciutan salah satu akun bernama “I am Nomad” ganti menyerang pernyataan Paul Donovan terkait dengan skandal UBS yang terlibat dengan kasus pencucian uang. UBS dari Swiss ini memang sedang terlibat skandal pencucian uang, dan mengemplang pajak. Pengadilan Perancis bahkan menolak permintaan keringanan hukuman yang diajukan pihak UBS.
Sementara ciutan akun Nivali, justru melihatnya sebagai sebuah peluang paling baik untuk segera membeli Bitcoin. Peluang itu dianggapnya sebagai peluang terbaik yang sudah disebar melalui FUD Paul Donovan.
This is more bullish than ever. BUY!!
— Nivali (@_Nivali) November 29, 2018
Jika mengingat tahun lalu, kenaikan harga Bitcoin yang menjulang tinggi, juga diawali dengan hal yang sama. Pada saat itu, Bitcoin kerap mendapat komentar-komentar negatif seperti halnya dari Jaime Dimon. Harga bitcoin kemudian menjulang tinggi di penghujung tahun lalu.